Malanginspirasi.com – Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2025 mencatat inflasi sebesar 1,65% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi tahunan (yoy) mencapai 1,03%.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, dalam siaran persnya pada Rabu (9/4/2025), menegaskan komitmen BI untuk menjaga stabilitas harga.
“Bank Indonesia akan tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan mempererat sinergi pengendalian inflasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah,” ujarnya.
BI optimis inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025.
Inflasi inti pada Maret 2025 tercatat stabil di angka 0,24% (mtm), dipengaruhi kenaikan harga komoditas global dan peningkatan permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.
Sumbangan utama inflasi inti berasal dari komoditas emas perhiasan. Secara tahunan, inflasi inti tetap stabil di 2,48% (yoy).
Kenaikan signifikan terjadi pada kelompok volatile food, yang mencatat inflasi 1,96% (mtm). Kenaikan harga bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam ras menjadi pendorong utama.
Keterbatasan produksi akibat gangguan cuaca memicu kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit. Sementara peningkatan permintaan selama periode Idulfitri mendorong harga daging ayam ras. Secara tahunan, volatile food mengalami inflasi sebesar 0,37% (yoy).
BI meyakini inflasi volatile food akan tetap terkendali melalui sinergi dengan TPIP dan TPID melalui GNPIP.
Kelompok administered prices juga mengalami inflasi sebesar 6,53% (mtm). Hal ini terutama disebabkan berakhirnya diskon tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang hingga 2.200 VA.
Inflasi administered prices yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada komoditas angkutan udara seiring dengan implementasi diskon harga tiket penerbangan berjadwal domestik kelas ekonomi selama periode HBKN Idul Fitri.
Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat deflasi sebesar 3,16% (yoy), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar 9,02% (yoy).