Malanginspirasi.com – Forum Komunikasi Dewan Komisaris (FKDK) Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertujuan untuk mengkaji isu-isu terkini terkait digitalisasi dan keamanan siber. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Grand Mercure, Kota Malang, Kamis (16/1/2025) dan dihadiri oleh 27 BPD dari berbagai wilayah di Tanah Air, termasuk Bank Aceh, Bank Sumut, Bank BPD DIY, Bank Nagari, dan Bank Papua.
Pembukaan seminar dilakukan oleh Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antar BPD untuk mendukung pembangunan ekonomi, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Topik utama yang diangkat dalam seminar ini berfokus pada digitalisasi perbankan, penguatan teknologi, serta penanganan tantangan kejahatan siber yang semakin kompleks di era modern. Pj Gubernur menyoroti isu digitalisasi yang berkembang pesat dengan kemajuan teknologi, informasi, dan kecerdasan buatan (AI).
“Isu terkini yang kita hadapi adalah digitalisasi dengan kemajuan teknologi dan informasi serta AI. Kita harus memperhatikan dua hal: tren kejahatan siber dan dampaknya terhadap sektor perbankan,” ungkap Adhi Karyono.
Ia juga menyatakan pentingnya peningkatan sistem keamanan, kapasitas teknologi informasi, dan prosedur operasional untuk merespons segala ancaman terhadap keamanan siber yang ada.
Lebih lanjut, Pj Gubernur Jatim mengingatkan bahwa profesionalisme dalam menghadapi perubahan kepemimpinan adalah hal krusial untuk menjaga kinerja dan stabilitas BPD.
“Bank daerah harus tetap profesional dan berkinerja baik, sebagaimana layaknya bank-bank umum,” tambahnya.
Kontribusi BPD dalam Pembangunan Daerah
Seminar Nasional ini juga mencatat kontribusi signifikan BPD terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan kontribusi mencapai Rp420 miliar setiap tahun, bank daerah menunjukkan potensi besar dalam mendukung perekonomian lokal melalui investasi dan pengembangan ekosistem ekonomi yang lebih baik.
Diharapkan, seminar ini dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran BPD sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi daerah. Terutama dalam menghadapi tantangan digitalisasi yang kian kompleks.
Kegiatan semacam ini penting untuk memastikan bahwa BPD dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dan melindungi aset serta data nasabahnya di era yang serba digital.