Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Gula Darah Tinggi Jadi Keluhan Terbanyak Warga Merjosari

Malanginspirasi.com – Pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di lapangan Desa Merjosari mengungkap temuan penting mengenai kondisi kesehatan masyarakat setempat.

Dari berbagai layanan yang disediakan, keluhan terbanyak berasal dari tingginya kadar gula darah, terutama pada kelompok lansia.

Program ini merupakan kolaborasi antara Kelurahan Merjosari dan Bambang Shita Hospital, dengan pemeriksaan dipimpin oleh dr. Teddy Prawiro, M.H.Kes., M.MRS., C.HKn., C.SMC.

Gula Darah Tinggi Jadi Keluhan Kesehatan Terbanyak Warga Merjosari
Tenaga Kesehatan dari Bambang Sitha Hospital saat melakukan pemeriksaan gratis. (Ananda Putri Noviana)

Layanan yang dibuka mencakup pengecekan gula darah, kolesterol, asam urat, tekanan darah, serta konsultasi gizi dan kesehatan umum.

Menurut dr. Teddy, sebagian besar peserta justru datang tanpa menyadari kondisi metabolik mereka.

“Banyak lansia mengatakan hanya merasa capek, padahal setelah kami periksa, gula darahnya sangat tinggi. Keluhan ringan sering dianggap wajar, padahal itu alarm tubuh,” ujarnya.

Temuan tersebut semakin nyata ketika sejumlah warga mencatatkan kadar gula darah jauh di atas batas normal.

“Tadi ada yang gulanya mencapai hampir 500. Kami langsung arahkan ke Faskes-nya masing-masing untuk penanganan lanjutan,” jelas dr. Teddy.

Antusiasme warga terhadap layanan ini juga cukup besar.

Para lansia tidak hanya diperiksa, tetapi memanfaatkan kesempatan untuk berkonsultasi mengenai pola makan, obat rutin, dan gejala lain yang sering mereka abaikan.

Gula Darah Tinggi Jadi Keluhan Kesehatan Terbanyak Warga Merjosari
Dokter Teddy saat berbicara dengan wartawan Malang Inspirasi. (Ananda Putri Noviana)

Sebagian peserta bahkan baru memahami kembali fasilitas kesehatan rujukan BPJS setelah dibantu mengecek kartu kepesertaan.

Menurut dr. Teddy, kondisi tingginya kadar gula pada warga Merjosari juga dipengaruhi kurangnya deteksi dini dan kebiasaan mengabaikan gejala metabolik.

“Sering haus, sering buang air kecil, cepat lelah, itu semua tanda gula tidak terkendali. Kalau dibiarkan, pasien biasanya datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi sudah drop,” terangnya.

Kegiatan kolaboratif ini sekaligus menegaskan pentingnya pendekatan jemput bola dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *