Malanginspirasi.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Kalijogo Jabung kembali menghadirkan event akbar bertajuk Festival Banjari Tingkat SMA se-Jawa Timur pada 5 Oktober 2025 mendatang. Ajang seni religi ini akan diikuti oleh pelajar SMA sederajat dari berbagai daerah di Jawa Timur dengan kuota maksimal 45 grup.
Festival Banjari yang akan memperebutkan total hadiah senilai Rp10 juta ini diawali dengan technical meeting pada 29 September 2025 di Aula SMP Sunan Kalijogo 3 Jabung.
Sementara pelaksanaan lomba utama akan berlangsung pada 5 Oktober 2025 di halaman IAI Sunan Kalijogo Malang.
Lukman, selaku panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan seni banjari. Tetapi juga sebagai sarana mempererat ukhuwah antar-pelajar.
“Festival ini diharapkan bisa menjadi wadah kreativitas generasi muda dalam melestarikan sholawat dan syair Islami. Selain itu, melalui kegiatan ini kami ingin mempererat silaturahmi antar pelajar SMA se-Jatim,” ungkap Lukman.
Syarat dan Ketentuan
Adapun ketentuan lomba mengharuskan setiap grup beranggotakan 10 orang dan membawakan dua lagu bebas berbahasa Arab.
Peserta juga wajib menampilkan satu lagu sholawat atau suluk tunggal (vocal) dengan iringan musik.
Durasi penampilan maksimal 10 menit.
Dalam festival ini, dewan juri terdiri dari tiga tokoh, yakni Ust. Rozy (Vokal), Ust. Hidayatullah (Adab), dan Gus Robitha (Terbang).
Pendaftaran sudah dibuka sejak 30 Agustus 2025 dan akan ditutup saat kuota terpenuhi, dengan biaya registrasi Rp100.000 per grup melalui Google Form.
Untuk hadiah, panitia menyiapkan berbagai kategori, di antaranya Juara 1 hingga Juara 3, serta penghargaan khusus seperti Best Disiplin, Best Ibtihal, Best Terbang, Best Vokal, hingga Juara Favorit per shift.
Lebih dari sekadar kompetisi, Festival Banjari ini menjadi ruang untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda kepada tradisi sholawat.
Melalui suara merdu, syair Islami, dan irama banjari yang menggugah, para pelajar diharapkan dapat terus menjaga warisan budaya. Sekaligus memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Dari panggung festival inilah, semangat kebersamaan, kreativitas, dan dakwah melalui seni akan terus bergema untuk masa depan yang lebih terang.