Malanginspirasi.com – UIN Maliki Press kembali menggelar pameran bazar buku yang menjadi kegiatan rutin setiap awal semester ganjil maupun genap.
Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memperkenalkan karya-karya akademik dari Institut ke masyarakat perkuliahan.
Tahun ini, bazar berlangsung di Gedung B UIN Malang, lantai 1 sebelah utara, tepatnya di depan kantor UIN Maliki Press. Bazar ini telah berlangsung selama dua minggu ini (8/9/2025) dan direncanakan berlangsung hingga satu bulan penuh.
Dibuka setiap hari kerja mulai pukul 07.30 hingga 13.00 WIB.
Kekayaan Buku dari Dosen UIN Maliki
Semua buku yang ditampilkan berasal dari hasil penelitian dan pengkajian para dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tema buku yang dominan berfokus pada Islam dan Keagamaan, mencerminkan fokus keilmuan yang menjadi ciri khas kampus ini.
Meskipun demikian, juga terdapat sejumlah buku di bidang keilmuan lain seperti Sains, Psikologi, dan Ilmu Komputer.
Namun, buku-buku non-akademik seperti novel tidak tersedia, karena belum terdapat program penerbitan khusus untuk karya tersebut.
“Kebetulan tidak ada program untuk menerbitkan novel. Tapi minggu depan banyak lagi buku yang datang dari penerbit-penerbit yang lain.”
Ketersediaan Buku dari Baru hingga Lama
Bazar ini menyajikan koleksi buku dari berbagai periode, mulai dari yang baru hingga yang telah lama terbit.
Buku-buku ini tidak hanya tersedia untuk dibeli secara langsung di lokasi, tetapi juga dapat dibeli secara online melalui platform shopee.
Meskipun tidak ada nama resmi untuk program ini, bazar ini digelar dengan diskon besar-besaran sebagai bentuk mendorong minat mahasiswa terhadap penerbitan akademik.
“Program bazar awal semester dengan diskon besar-besaran. Cuma karena minat mahasiswa kurang, jadi kita buka ala kadarnya”, ujar Hamim, staff gudang UIN Maliki Press.

Kurangnya Informasi
Sangat disayangkan kegiatan ini tidak memiliki informasi resmi yang ditayangkan melalui media sosial. Kurangnya informasi ini membuat mahasiswa tidak mengetahui adanya kegiatan bazar ini dan ketidaktahuan fakta bahwasanya buku-buku tersebut merupakan karya terbitan resmi UIN.
“Kita cuma ingin mengenalkan kepada mahasiswa baru UIN. Oh disini ada penerbitan, oh disini ada dosen-dosen yang menulis buku,” ungkap Hamim mengenai tujuan dibukanya bazar ini.
Selain itu, UIN Maliki Press juga memiliki website resmi. Namun sayangnya, situs tersebut tergolong kurang aktif karena keterbatasan tenaga kerja. Penanggung jawab web juga menangani pekerjaan yang lain.
“Karena yang pegang web juga pegang bagian layout dan desain cover,” ujar Pak Hamim.
Terkait periode penerbitan, UIN Maliki Press bekerja berdasarkan naskah yang masuk. Namun tak serta merta diloloskan karena terdapat seleksi atau kriteria layak tidaknya sebuah buku itu terbit.

Ekspansi dan Peluang bagi Mahasiswa
Memang saat ini seluruh naskah berasal dari dosen. Sedangkan program penerbitan bagi mahasiswa masih belum terdapat programnya. Dulu pernah dibuka kini sudah tidak lagi berjalan.
“Dulu pernah sih kemudian gatau ya kok ga dilanjut,” imbuhnya.
Hal ini dikarenakan kurangnya informasi teruntuk mahasiswa sekaligus kriteria layak tidaknya sebuah naskah untuk terbit. Namun tidak menutup kemungkinan program ini akan dibuka kembali di masa mendatang.
“Kemungkinan, kalau pimpinannya nanti oke,” jelas Pak Hamim.
Pameran Bazar Buku UIN Maliki Press bukan sekadar jual-beli buku, tetapi merupakan jembatan yang menyambungkan karya akademik dosen dengan generasi muda.
Dengan rencana kedatangan buku-buku dari penerbit lain minggu depan, serta kemungkinan terbukanya kesempatan bagi mahasiswa, pameran ini diharapkan menjadi sarana memperkuat budaya literasi dan menjadi gerakan literasi akademik yang lebih inklusif di kampus ini.