Malanginspirasi.com – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menunjukkan komitmennya dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang bisa mencemari sungai dan laut.
Corporate Communications Regional Manager Alfamart, Moch Faruq Asrori, menyampaikan hal tersebut saat mengikuti kegiatan bersih-bersih Taman Makam Pahlawan pada Senin (10/11/25).
Ia mengungkapkan bahwa Alfamart mendukung penuh gerakan peduli lingkungan yang digagas Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton).
Sebuah Jaringan Gen Z Jawa Timur Tolak Plastik Sekali Pakai dan Komunitas Brantas Mboiz di kawasan Sungai Brantas, Malang.
Aksi Pengurangan Kantong Plastik
Menurutnya, Alfamart sudah membatasi penggunaan kantong plastik sejak sekitar sepuluh tahun lalu.
Bersama Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), yang ikut mengkampanyekan penggunaan plastik berbayar.
Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar membawa tas belanja sendiri.

“Tujuannya bukan soal uangnya, tapi membiasakan masyarakat agar tidak tergantung pada plastik sekali pakai,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera membuat Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang pembatasan plastik sekali pakai.
Gunanya agar semua pihak lebih disiplin dan lingkungan bisa terlindungi.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Alfamart sudah membagikan tas belanja ramah lingkungan atau Go Green Bag di beberapa daerah Jawa Timur, termasuk di Kota Batu.
Setiap pelanggan yang berbelanja minimal Rp75.000 mendapat tas tersebut agar bisa digunakan berulang kali.
Baca Juga:
Peringati Hari Pahlawan, Alfamart Malang Turun Tangan Bersihkan TMP Untung Suropati
“Kami ingin masyarakat terbiasa membawa tas sendiri. Meski kantong plastik di Alfamart sudah berbahan ramah lingkungan, lebih baik dicegah daripada menunggu plastik hancur. Masalahnya bukan cuma di bahan plastik, tapi juga di kebiasaan membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Seruan Peduli Sungai
Sementara itu, Ecoton dan komunitas pecinta lingkungan lain terus menyerukan pentingnya menjaga kebersihan Sungai Brantas.
Di mana kondisinya saat ini makin tercemar oleh sampah plastik dan limbah rumah tangga.
Mereka membentangkan poster bertuliskan “Sungai Bukan Tempat Sampah” dan “Tolak Tas Kresek Sekali Pakai.”

Koordinator Ronda Sungai Ecoton, Alaika Rahmatullah, menyebut kondisi Brantas makin memprihatinkan, terutama saat musim hujan.
“Airnya keruh, berbau, dan penuh limbah. Padahal air ini digunakan PDAM untuk kebutuhan warga,” ujarnya.
Ecoton juga mendesak pemerintah menindaklanjuti putusan Mahkamah Agung yang mewajibkan pemulihan Sungai Brantas serta memperketat pengawasan industri di sepanjang aliran sungai.
Langkah Alfamart dalam mendukung pengurangan plastik mendapat apresiasi dari aktivis lingkungan.
Menurut Dialan Blak dari Komunitas Jejak Jawa Timur, kolaborasi antara dunia usaha dan komunitas lingkungan menjadi contoh nyata dalam menciptakan perubahan.
Faruq menutup dengan pesan bahwa menjaga lingkungan harus menjadi tanggung jawab bersama.
“Kalau pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha berjalan beriringan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Sungai Brantas bukan tempat sampah, tapi sumber kehidupan,” tegasnya.
Gerakan bersama antara Alfamart, Ecoton, dan komunitas sungai menjadi bukti bahwa menyelamatkan Sungai Brantas tak bisa ditunda lagi.
Upaya ini diharapkan menjadi langkah berkelanjutan menuju kota yang lebih hijau, sehat, dan bebas dari plastik.








