Malanginspirasi.com – Sapi kurban Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat Sulawesi Barat mati diduga karena keracunan. Menanggapi hal ini, Guru Besar Bidang Kesehatan Ternak Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. drh. Lili Zalizar, M.S., memberikan sejumlah langkah pencegahan agar hewan ternak tidak mengalami keracunan.
Perlu diketahui, sapi jenis Simental dengan bobot lebih dari satu ton tersebut sebelumnya dalam kondisi sehat. Namun secara tiba-tiba, hewan itu roboh dan menggelepar, hingga akhirnya disembelih secara darurat oleh pemiliknya di Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Dedi Irawan, pemilik sapi, mengaku sangat terkejut atas kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa sapi sempat dimandikan dan diberi makan pada pagi hari sebelum insiden terjadi.
“Saya masih sempat memandikan tadi pagi dan kelihatannya sehat bugar. Hanya saja beberapa jam kemudian tiba-tiba jatuh ambruk dan menggelepar di tempat. Karena khawatir mati saya terpaksa menyembelih di kandangnya,” ujar Dedi seperti dikutip dari Kompas.com.
Meskipun penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan, dugaan sementara mengarah pada kemungkinan keracunan. Dinas Peternakan Kabupaten Polewali Mandar telah mengambil sampel organ sapi untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut.
Guru Besar UMM, Prof. Lili Zalizar, menjelaskan bahwa kasus keracunan pada hewan ternak umumnya disebabkan oleh makanan yang mengandung logam berat atau sianida, seperti dari tanaman singkong.
“Tanda-tanda hewan ternak yang keracunan, ada busa yang keluar dan hewan tiba-tiba mati,” jelas Prof. Lili.
Untuk menghindari risiko tersebut, ia menyarankan agar peternak menjaga keseimbangan komposisi pakan.
“Alangkah baiknya komposisi pakan pada hewan ternak terdiri dari konsentrat 40% dan sisanya hijauan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menggunakan pakan hijau yang sudah dikeringkan.
Menurutnya, pakan basah berisiko menyebabkan kembung dan dapat mengandung larva cacing.
“Diusahakan memangkas pakan waktu siang hari, karena kalau terlalu pagi masih ada kandungan larva cacing di pucuk tanaman,” tuturnya.

Kebersihan Kandang dan Pakan
Lebih lanjut, Prof. Lili mengingatkan bahwa pemberian nutrisi pada ternak harus disesuaikan dengan umur dan berat badan agar daya tahan tubuh hewan tetap terjaga. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang dan pakan.
“Kalau dibiarkan saja dekat dengan ternak, kotoran kering yang mengandung banyak bakteri bisa menyebarkan penyakit lewat angin,” paparnya.
Guru Besar UMM, Prof. Dr. drh. Lili Zalizar,M.S, mengimbau peternak menerapkan langkah pencegahan untuk menghindari hewan ternak keracunan. pic.twitter.com/FuAInmRejC
— malanginspirasi (@mlginspira) May 17, 2025
Selain aspek kebersihan, Prof. Lili mengingatkan pentingnya vaksinasi bagi ternak. Ia menyebut bahwa vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) wajib diberikan.
Untuk daerah endemis seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, ternak juga harus mendapatkan vaksin Anthrax dan Brucellosis.
“Brucellosis ini penyakit keguguran menular, bahkan juga bisa menular pada manusia. Jadi, untuk daerah-daerah dengan kasus penyakit tertentu, ternak harus mendapatkan vaksinasi,” tutupnya.