Malanginspirasi.com – Kamis, 13 Maret 2025 menjadi hari pertama rangkaian kegiatan Pondok Ramadan SMK Terpadu Al-Ishlahiyah dilaksanakan. Acara dimulai dengan pembacaan Al-Qur’an serentak oleh siswa siswi di aula yang didampingi oleh Bu Emil dan Pak Abdul. Sedangkan siswi yang berhalangan melakukan pembacaan istighosah dan sholawat.
Suasana khidmat pembacaan Al-Qur’an berlangsung hingga khatam. Dilanjutkan dengan kajian kitab Risalatul Syiam yang disampaikan oleh Bu Nur Laili Ni’mah, S.Pd, M.Pd.I.
Dalam ceramahnya, berbagai aspek mengenai dalil wajib puasa, kemuliaan puasa, keutamaan orang berpuasa, syarat sah, syarat wajib, dan hal yang membatalkan puasa disampaikan.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Bu Laili adalah puasa bukan hanya ibadah menahan lapar dan nafsu melainkan sarana untuk lebih bertaqwa.
“Berpuasa membuat kita melatih menahan hawa nafsu, dengan begitu kita akan belajar menjadi lebih nurut, lebih bertaqwa,” ujarnya kepada para siswa.
Ia juga menyampaikan bahwa perintah berpuasa tidak hanya untuk umat islam. Tapi juga dilaksanakan oleh umat-umat terdahulu, termasuk kaum Nasrani dan Yahudi.
Bagi kaum Yahudi puasa menjadi bentuk rasa syukur telah diselamatkan dari kejaran Raja Fir’aun, yang mana membuat mereka berpuasa saat tanggal 10 Asyura.
Perintah berpuasa yang hadir secara universal menunjukkan keutamaan dan keistimewaan ibadah ini.
“Orang yang gemar berpuasa, maka dhohir dan batinnya akan menjadi sakti,” katanya menambahkan.
Hal ini tak lepas dari banyaknya keutamaan yang didapat bagi orang yang berpuasa Ramadan. Dari dileburnya semua dosanya hingga terbukanya pintu surga eksklusif bernama Rayyan bagi mereka yang menjalankan puasa Ramadan dengan kesungguhan.
Kegiatan Pondok Ramadhan diakhiri dengan pencatatan materi kajian oleh para siswa yang dikumpulkan dalam bentuk refleksi akan ilmu yang didapat.
Melalui semangat hari pertama Pondok Ramadan di SMK Terpadu Al-Ishlahiyah tahun 2025 ini, siswa diharapkan menjadikan puasa sebagai sarana peningkatan taqwa.
