Malanginspirasi.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menyiapkan berbagai langkah rekayasa lalu lintas.
Langkah ini bertujuan untuk memperlancar proyek pembangunan drainase di kawasan Soekarno Hatta (Suhat).
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjelaskan bahwa pengaturan lalu lintas ini merupakan arahan dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, dan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Tujuannya agar proyek drainase di kawasan utama kota tersebut bisa berjalan lancar tanpa menimbulkan kemacetan parah.
Rancangan Lalu Lintas
Dishub kini sedang menyiapkan rancangan pengaturan lalu lintas menggunakan sistem APILL (pengaturan lampu lalu lintas).
Serta ATCS (Area Traffic Control System) di sekitar perempatan Jembatan Suhat.
“Rencananya, kendaraan dari arah barat atau Jalan MT Haryono bisa langsung menuju Jalan Panjaitan (Betek). Tapi hal ini masih harus dibahas lebih lanjut di forum lalu lintas karena melibatkan lintas kewenangan,” ujar Widjaja.

Selain itu, Dishub juga tengah mengkaji penerapan contra flow secara terbatas untuk mengurangi kemacetan saat proyek berlangsung.
Rancangan ini akan digunakan hanya ketika dibutuhkan, seperti saat pemasangan box culvert atau ketika alat berat memerlukan ruang tambahan.
“Contra flow ini tidak berlangsung terus-menerus, hanya diberlakukan sesuai kebutuhan, misalnya dari depan M Trans sampai titik putar balik (U-turn) berikutnya,” tambahnya.
Tidak hanya mengatur arus kendaraan, Dishub juga akan menempatkan petugas di beberapa titik rawan macet agar lalu lintas tetap lancar dan aktivitas masyarakat tidak terganggu.
“Kami akan menyesuaikan situasi di lapangan. Jika memang harus dilakukan penutupan jalan total, itu bisa saja dilakukan, tapi tetap melihat urgensi dan kebutuhan proyek,” ungkapnya.
Widjaja juga meminta agar dibuat pos pantau di sekitar lokasi proyek untuk memantau kondisi lalu lintas secara langsung.
Hal ini penting agar Dishub bisa segera merespons jika terjadi perubahan arus kendaraan di sekitar area pekerjaan.
Ia juga menegaskan bahwa Dishub berusaha menjaga keseimbangan antara kelancaran proyek, kenyamanan masyarakat, dan aktivitas ekonomi di kawasan Suhat.
“Fokus utama kami adalah memastikan proyek drainase ini selesai tepat waktu, namun tetap memperhatikan kelancaran mobilitas warga dan kegiatan usaha di sekitarnya,” tutup Widjaja.








