Malanginspirasi.com – Gelandang bertahan Juventus, Manuel Locatelli mengakui bisa memahami kemarahan fans Juventus setelah tim kesayangannya dibantai Atalanta 0-4 di kandang sendiri, di Allianz Stadium, Senin (10/3/2025) dini hari WIB. Yang menyakitkan, itu adalah kekalahan terburuk Bianconeri di kandang sejak Oktober 1967 atau hampir enam dekade silam.
“Sulit untuk ngomong apa-apa setelah pertandingan seperti ini,” ujar Locatelli, kepada media Italia, Tutto Mercato.
“Sampai penalti (gol Atalanta melalui Mateo Retegui), kami masih bermain bagus. Tetapi setelah kebobolan gol kedua, semangat kami langsung anjlok. Kami tidak bereaksi (sebagaimana mestinya). Malah membuka ruang lebih lebar, membuat Atalanta semakin merajalela,” imbuh sang kapten.
Di pertandingan tersebut, Atalanta empat kali menjebol gawang Di Gregorio melalui gol-gol dari Mateo Retegui, Marten de Roon, Davide Zappacosta, dan Ademola Lookman.
Performa Juventus sendiri sama sekali tak menggambarkan tim yang meraih lima kemenangan beruntun di Serie A.
Keadaan semakin memburuk setelah gol keempat, yang membuat hampir separuh penonton meninggalkan Allianz Stadium.
“Fans jelas berhak mencemooh ketika melihat pertandingan seperti ini. Saya selalu mengingatkan para pemain muda, dan jangan lupa kami adalah tim muda, bahwa suasana bergantung sepenuhnya pada performa kami,” kata Locatelli.
“Fans mendukung kami di mana pun, dan mereka berhak mengejek. Kami harus mengubah situasi ini, semuanya tergantung pada sikap kami,” lanjutnya.
Juventus belum pernah kalah di kandang sendiri dengan selisih empat gol di Serie A sejak Oktober 1967, ketika kalah dalam derby melawan Torino 4-0.
Puji Atalanta
Di sisi lain, Manuel Locatelli juga memberikan apresiasi kepada Atalanta atas penampilan trengginas mereka yang menghajar Juventus tanpa ampun.
“Mereka sangat kuat hari ini dan memenangkan setiap duel. Kami sudah mencoba mempersiapkan ini di latihan, tetapi mereka sangat baik dalam serangan balik dan memanfaatkan peluang dengan maksimal,” ujarnya.
“Kami harus memberikan 100% di setiap pertandingan dan terus bekerja keras di latihan. Hanya itu satu-satunya yang bisa dilakukan ke depan,” tandas pemain berusia 27 tahun itu.