Debat Pamungkas Pilbup Malang, SaLaf Prioritaskan Makanan Dalam Negeri
Malanginspirasi.com – Debat pamungkas antar Pasangan Calon (Paslon) Bupati Malang baik Nomor urut 1 Sanusi-Latifah (SaLaf) dan Paslon nomor urut 2 Gunawan-Usman (GUS) berjalan sesi demi sesi. Saat tiba giliran Paslon SaLaf, moderator menanyakan pengaruh budaya luar dalam kebiasaan makan dan minum masyarakat yang masih memilih makanan instan daripada makanan tradisional atau berbahan bahan baku berasal dari Indonesia.
Ketergantungan masyarakat tersebut cenderung rentan terhadap penyakit regeneratif bahkan penyakit diabetes melitus yang tercatat pada awal 2024 mencapai puluhan ribu.
Debat tersebut berlangsung pada Jumat (22/11/2024) malam di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malang.
Pembawa acara kemudian bertanya, langkah apa yang bisa diambil apabila terpilih menjadi Bupati Malang.
Calon Bupati Malang Sanusi menanggapi, apabila terpilih, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah untuk mendirikan tempat makan yang tentunya terjamin kesehatannya karena produk lokal.
“Kami sudah mendiskusikan dan mendapat petunjuk dari ketua MPR Pak Ahmad Muzani kemarin. Jika kami terpilih, kami akan diajak dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan program Prabowo tentang makan bergizi di Kabupaten Malang untuk mendirikan food estate itu sudah dikolaborasikan dan sudah disurvei deputi ketahanan pangan dari Bapak Prabowo,” terang Abah Sanusi sapaan akrabnya.
Sanusi katakan, di Sendang Biru, Pantai Selatan, bakal dibikin ikan tuna nanti diproses menjadi makanan kaleng.
“Kami juga berencana menyediakan produk-produk lain juga akan investornya jauh dari orang Sumberpucung yang sekarang ada di batam mau mengembangkan di Kabupaten Malang sehingga banyak investor yang mengelola sehingga nanti di kabupaten Malang akan berdiri food street karena akan dibangun Jatim Park 5,” imbuhnya.
Tak ketinggalan wakilnya Lathifah Shohib memberikan tanggapan tentang banyaknya penderita diabetes yang berkaitan dengan harapan usia hidup.
“Kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pola makan yang sehat melalui Posyandu dan melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan dari dinas kesehatan. Intinya kami berharap harapan untuk usia hidup masyarakat Kabupaten Malang bisa lebih panjang dan hidup sehat,” terang perempuan yang akrab disapa Bu Nyai ini.
Dirinya katakan untuk menjalankan hal tersebut tentunya dibutuhkan komunikasi dengan pihak pemerintah untuk turun.
“Harus ada kolaborasi turun tangan dari pemerintah Kabupaten Malang untuk memberikan tambahan makanan terhadap posyandu dan kami akan terus mengupayakan di masa yang akan datang termasuk anggaran Posyandu yang harus ditingkatkan,” tutupnya.