Ketergantungan Alkohol dan Obat? Ini Tanda dan Cara Lepas-nya!
Malanginspirasi.com — Ketergantungan alkohol dan obat-obatan dapat menimpa siapa saja dan sering kali sulit dikenali. Ketika seseorang mulai merasa bergantung pada zat tertentu untuk merasa normal, bersenang-senang, atau menghadapi stres, itu bisa menjadi pertanda adanya ketergantungan.
Tanda-Tanda Ketergantungan Alkohol dan Obat-Obatan
Di Indonesia, masalah ini sering diabaikan karena stigma atau dianggap sebagai kebiasaan yang sementara. Padahal, semakin lama dibiarkan, semakin sulit untuk lepas.
Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang mengalami ketergantungan:
- Pola makan atau tidur berubah drastis.
- Mulai tidak peduli dengan penampilan.
- Lebih sering bergaul dengan orang-orang yang juga menggunakan alkohol atau obat-obatan berlebihan.
- Melewatkan tanggung jawab seperti pekerjaan, sekolah, atau acara penting keluarga.
- Tidak lagi menikmati hobi atau aktivitas yang dulu disukai.
- Mulai sering bertengkar dengan keluarga atau teman.
- Keluarga atau teman mempertanyakan kebiasaan minum atau penggunaan obat Anda.
- Menggunakan alkohol atau obat sebagai satu-satunya cara untuk bersenang-senang atau rileks.
- Mengonsumsi zat tersebut saat sendirian.
- Menyembunyikan kebiasaan dari orang-orang terdekat.
- Membutuhkan dosis lebih besar untuk merasakan efek yang sama.
Menyadari Ketergantungan
Di Indonesia, ada anggapan bahwa masalah kecanduan hanya dialami oleh kelompok tertentu. Namun kenyataannya, siapa pun bisa terjerumus dalam ketergantungan, baik karena tekanan hidup, stres, atau bahkan hanya coba-coba.
Kecanduan bisa berawal dari penggunaan sesekali, penggunaan obat resep, atau pengobatan untuk nyeri.
Namun seiring waktu, toleransi tubuh meningkat, sehingga membutuhkan dosis yang lebih besar untuk merasakan efek yang sama. Ketika hal ini terjadi, zat tersebut menjadi satu-satunya cara untuk menghadapi hari-hari yang sulit.
Tanda-tanda lain yang menunjukkan ketergantungan antara lain:
- Keinginan yang sangat kuat untuk menggunakan alkohol atau obat.
- Menghabiskan banyak uang untuk memastikan persediaan tetap ada, bahkan jika kondisi finansial tidak memungkinkan.
- Mulai mengabaikan kegiatan sosial atau tanggung jawab lainnya.
- Berbohong kepada orang lain tentang seberapa sering menggunakan zat tersebut.
- Melakukan aktivitas ilegal demi mendapatkan zat tersebut, seperti mencuri.
- Mengambil resiko berbahaya, seperti mengemudi dalam keadaan mabuk.
- Gagal berhenti meskipun sudah mencoba berkali-kali.
- Mengalami gejala putus zat seperti gelisah, mual, atau sakit kepala ketika mencoba berhenti.
BACA JUGA