Apa yang Harus Dilakukan Anak Pertama saat Orang Tua Bertengkar?
Malanginspirasi.com – Menjadi anak pertama perempuan memang tidaklah mudah. Selain harus menjaga adik-adiknya secara psikis dan fisik, terkadang ia juga harus menjembatani konflik yang ada dalam keluarga saat orang tua bertengkar.
Namun di sisi lain, meski kerap diandalkan, para anak pertama, khususnya anak perempuan, juga seorang anak yang butuh dilindungi dan didengar. Sisi feminim juga membuat mereka cenderung terlibat perasaan sehingga membuat perasaan campur aduk.
Lantas apa yang harus dilakukan para anak pertama saat menghadapi konflik dalam keluarga?
Mengutip Instagram @apdcindonesia, rasa tanggung jawab dalam segala hal sebagai anak pertama akan membuat para anak pertama semakin dewasa. Namun, pastikan untuk menaruh perhatian utama pada dirimu sendiri, ya. Karena agar bisa memberi dukungan pada orang lain, kamu harus sudah memiliki dukungan penuh untuk dirimu sendiri.
Tidak mudah harus menjadi pelindung bagi adik-adik di saat kamu juga butuh dilindungi dan didengar. Namun ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai kakak dan anak saat orang tua sedang bertengkar atau menghadapi konflik.
1. Luangkan Waktu untuk Istirahat
Menampung semua cerita memang membutuhkan energi yang besar. Sehingga luangkanlah waktu untuk istirahat bila ada kesempatan. Lalu pahami keadaan dari sudut pandangmu sendiri. Hal ini agar kamu tetap memiliki batasan antara masalah dan keadaan yang sedang terjadi dalam keluarga.
2. Perhatian Kecil
Berikan perhatian kecil pada orang tua dan adik-adik. Seperti menawarkan atau membelikan makanan, mengingatkan istirahat, dan berbagi cerita yang menyenangkan. Karena perhatian kecil semacam ini bisa mengurangi ketegangan emosional dalam keluarga.
3. Momen Bersama Orang Tua
Sebagai anak kamu juga mungkin penasaran dengan hal yang sering diributkan orang tua, apa awal dari semua ini, apa yang sebenarnya terjadi, mengkonfirmasi cerita adik yang disampaikan ke kamu, dan menyampaikan kalian sebagai anak mulai tidak nyaman di rumah akibat imbas dari perdebatan orang tua.
Sehingga temukan momen yang pas untuk membahas semua itu. Ajak bicara ayah atau ibu di masa tenang terkait kondisi keluarga saat ini.
4. Konsultasi dengan Profesional
Bila kamu tidak bisa menangasi situasi yang sedang dihadapi saat ini, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional. Sehingga strategi terbaik bisa ditentukan dalam masalah yang sedang dihadapi.
Ceritakan semua ketakutan, hal-hal terpendam, dan kekhawatiranmu pada psikolog untuk bisa membantumu memahami keadaan keluargamu yang sudah berubah dan tidak sama lagi seperti dulu.
Semoga artikel ini bisa membantu, ya!