Malanginspirasi.com — Emotional Quotient (EQ) atau Kecerdasan Emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola emosi terhadap diri sendiri atau orang lain. Banyak dari kita tidak menyadari bahwa tingkat EQ kita tercermin pada kalimat yang kita ucapkan dalam menghadapi dan merespon suatu kondisi. Berikut deretan kalimat yang sering dikatakan oleh orang dengan EQ rendah.
1. “Aku memang begini orangnya.”
Kecerdasan emosional seringkali diasosiasikan dengan kemampuan dan kemauan untuk terus belajar dan bertumbuh. Sehingga orang dengan EQ tinggi terbuka dengan perubahan yang mengarah ke hal positif.
Sedangkan kalimat ini menunjukkan kurangnya kesadaran diri untuk berubah dan memperbaiki diri. Banyak orang dengan EQ rendah cenderung tertutup dengan perubahan dan enggan bertumbuh. Memiliki prinsip memang penting, tapi jangan sampai menghalangi kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Kalimat alternatif: “Aku sadar ini memang sifatku dan aku sudah terbiasa, tapi aku akan mencoba memperbaikinya.”
2. “Aku ga peduli kamu gimana.”
Menunjukkan ketidaktarikan terhadap perasaan orang lain secara blak-blakan adalah tanda dari rendahnya Kecerdasan Emosional yang dimiliki. Empati menjadi salah satu aspek dalam mendeterminasi EQ seseorang.
Melalui kalimat yang cenderung tidak peduli terhadap perasaan atau keadaan orang lain menyiratkan rendahnya empati yang dimiliki.
Kalimat alternatif: “Mau ngobrolin gimana perasaanmu? Sambil kita cari solusinya.”
3. “Ini salah kamu Aku kayak gini.”
Orang dengan EQ tinggi tidak akan menyalahkan keadaan dan orang lain atas apa yang mereka rasakan atau alami. Mereka memahami bahwa emosi berhubungan dengan cara mereka menangani suatu kondisi, yang mana terjadi secara internal.
Dapat kita lihat kalimat ini cenderung menyalah orang lain dan bersifat defensif. Menunjukkan ketidakmampuan orang dengan EQ rendah untuk bertanggung jawab atas emosi mereka sendiri.
Kalimat alternatif: “Aku sadar aku merasa begini karena mungkin ada hal lain yang mempengaruhiku.”
4. “Kamu salah, yang bener itu Aku.”
Saat memberikan menyuarakan pendapat, orang yang cerdas secara emosional tidak akan menghakimi orang lain dan membenarkan diri. Mereka cenderung ingin memahami orang lain terlebih dahulu.
Pada orang yang ber-EQ rendah, membenarkan diri atau memenangkan suatu argumen menjadi tujuan utama. Kebanyakan dari mereka merasa lebih “benar” dan enggan mendengarkan lawan bicaranya.
Kalimat alternatif: “Mungkin kita punya perspektif yang berbeda, kita bisa saling menjelaskankan sudut pandang kita.”
5. “Ga usah baper!”
Kemampuan untuk menghargai reaksi emosi orang lain tanpa merasa risih, menjadi tanda seseorang memiliki EQ tinggi dan kesadaran diri yang baik.
Kesadaran diri ini tidak dimiliki oleh orang dengan EQ rendah, mereka tidak menyadari emosi mereka mempengaruhi orang lain sehingga menunjukkan rasa risih tersebut dan menyepelekan perasaan orang lain.
Kalimat alternatif: “Aku ga bermaksud menyakiti perasaanmu. Kalau ada salah, tolong beri tahu Aku,”
Kesimpulan
Kalimat yang keluar dari mulut kita mencerminkan siapa kita. Mengetahui kalimat yang sering dikatakan oleh orang dengan EQ rendah tidak dapat dijadikan alat untuk menghakimi orang melainkan alasan untuk memperbaiki cara kita berkomunikasi. Yuk tingkatkan EQ mu melalui ungkapan kalimat yang lebih cerdas!