Sejarah Kota Malang dari Zaman Kerajaan, Penjajahan Hingga Menjadi Kota Modern Favorit
Malanginspirasi.com – Kota Malang adalah salah satu kota dingin dengan pemandangan eksotis yang mengagumkan. Bahkan kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur ini juga merupakan kota dengan sejarah yang panjang dan kaya. Luas Kota Malang adalah 110,06 kilometer persegi dengan memiliki 5 kecamatan dan 57 desa.
Kota Malang menyimpan banyak kisah yang menarik, dimulai dari zaman kerajaan hingga menjadi pusat budaya, pendidikan, dan pariwisata modern seperti saat ini.
Bagi kamu yang penasaran dengan Sejarah Kota Malang, berikut adalah perjalanan sejarah Kota Malang dari masa Kerajaan hingga menjadi pusat kota Modern Jawa Timur!
1. Zaman Kerajaan
Sejarah Malang bermula pada masa kerajaan Hindu-Buddha. Kota ini dulu merupakan bagian dari Kerajaan Kanjuruhan, sebuah kerajaan kuno yang berdiri sekitar abad ke-8 Masehi.
Nama “Malang” diperkirakan berasal dari kata “Malangkuçeçwara”, yang merujuk pada sebuah prasasti yang ditemukan di sekitar Tumpang, Malang. Makna dari kata tersebut adalah “Tuhan telah menghancurkan yang salah dan menegakkan yang benar.”
Setelah Kerajaan Kanjuruhan, Malang menjadi bagian dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok pada abad ke-13. Singasari adalah salah satu kerajaan besar yang menjadi cikal bakal berdirinya Majapahit.
Pada masa ini, wilayah Malang dikenal sebagai daerah yang subur dan strategis. Bukan hanya itu saja, Malang juga kaya akan peninggalan Sejarah seperti contohnya peninggalan Kerajaan Singasari sepetri Candi Jago dan Candi Kidal.
Paska runtuhnya Kerajaan Majapahit yang menjadi penguasa Nusantara, Malang kemudian diambil alih oleh Kesultanan Mataram. Pada masa ini, Islam mulai berkembang di Malang. Tokoh-tokoh seperti Sunan Ampel dan Sunan Giri memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di daerah ini dan sekitarnya.
2. Masa Penjajahan Belanda
Berbeda dari zaman Kerajaan, keadaan kota Malang saat masa Penjajahan Belanda mulai berkembang sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi yang memadai.
Pada abad ke-18 dan ke-19, Belanda menjadikan Malang sebagai salah satu kawasan hunian favorit mereka karena iklimnya yang sejuk dan tanahnya yang subur. Hingga membuat para kolonial betah untuk berlama-lama di sini.
Pada tahun 1914, Kota Malang resmi ditetapkan sebagai gemeente (kotapraja) oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa ini, banyak infrastruktur kota seperti jalan raya, gedung pemerintahan, sekolah, dan permukiman bergaya kolonial dibangun, yang sebagian masih bisa ditemukan hingga sekarang.
Bukan hanya itu saja, bangunan seperti Gereja Katedral Malang hingga Gedung Balai Kota Malang menjadi saksi bisu masa-masa penjajahan Belanda.
BACA JUGA