Sawah Kotak, Wahana Bermain Layang-Layang Warga Sekarpuro

Sawah Kotak, Wahana Bermain Layang-Layang Warga Sekarpuro
Warga Sekarpuro lintas generasi saling menerbangkan layang-layang di kawasan Sawah Kotak. Foto: Izzuddin

Malanginspirasi.com – Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan urban, Sekarpuro memiliki sebuah tempat istimewa yang menjadi surga bagi para pecinta layang-layang. Sawah Kotak, demikian masyarakat sekitar menyebutnya, adalah sebuah lapangan yang terletak di kawasan perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Meski namanya sederhana, Sawah Kotak menyimpan pesona yang memikat hati, terutama saat sore hari tiba.

Adalah Ira, salah satu pedagang layang-layang di kawasan Sawah Kotak mengungkapkan bahwa tradisi bermain layang-layang di sana sudah ada sejak lama.

“Pokoknya hari-hari biasa seperti ini pulangnya setengah 6. Tapi kalau Sabtu-Minggu bisa sampai jam 6,” terang wanita yang sudah berjualan di kawasan Sawah Kotak sejak tahun 2023 tersebut, Selasa (6/8/2024).

“Kalau rame seperti ini bisa sampai dapat 100 (ribu) perhari,” sambungnya.

Karena keunikan Sawah Kotak, tak jarang tempat ini didatangi content creator untuk merekam dan mengabadikan momen-momen penuh kehangatan.

Selain penjual layangan, pedagang cilok dan bakso juga memenuhi kawasan yang berada tepat di depan Masjid Raya Al-Mustaqin Jl. Anila, Keduyo, Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Meski didominasi anak-anak, tidak sedikit para pemain layang-layang di Sawah Kotak yang juga pria berusia 25 tahun ke atas. Mereka tampak menikmati senja sore dengan sederhana, menerbangkan layang-layang sambil menyulut rokok.

“Seneng aja, Mas. Kalau sore layangan kalau malam Mberot (lihat Bantengan),” kata Affan, salah satu bocah yang turut meramaikan suasana Sawah Kotak.

Warga Sekarpuro saat bermain layang-layang di kawasan Sawah Kotak, Jl. Anila, Keduyo, Sekarpuro, Kec. Pakis, Kabupaten Malang. Foto: Izzuddin

Lebih lanjut, Ira mengurai, kendati setiap hari Sawah Kotak selalu dipenuhi para warga bermain layang-layang, namun saat turun hujan mereka tidak akan bermain layang-layang dan hal tersebut mempengaruhi dagangannya.

Wanita asal Madiun tersebut berharap agar Pemkab Malang bisa mewadahi hobi warga tersebut dengan memberikan tempat atau lapangan yang lebih layak.

“Kalau saya sih pinginnya pemerintah bisa menjadikan lapangan ini lebih bagus lagi. Soalnya kalau hujan pasti banjir dan anak-anak pasti ndak main layang-layang, Mas,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar