Malanginspirasi.com – Di balik gemerlap Runaway Trendversity 2025 “HORIZONE” yang selesai digelar pada Kamis (9/10/2025) malam, menyimpan kisah perjuangan panjang para mahasiswa yang sungguh luar biasa hebat.
Durasi Persiapan Proyek
Mahasiswa S1 Tata Busana Universitas Negeri Malang (UM) menyiapkan karya terbaik mereka selama lebih dari tiga setengah bulan untuk ditampilkan dalam event besar ini.
Salah satu mahasiwa sekaligus designer muda ini mengungkapkan bahwa proses pengerjaan proyek besar ini dimulai sejak akhir semester enam.
Tepat setelah kegiatan Asisten Mengajar (AM) mereka berakhir.
Tahap Progress Per-minggu
Tahapan pengerjaan dilakukan secara bertahap dan disiplin setiap minggunya.
Pada minggu pertama, mahasiswa membuat desain ilustrasi. Namun proses ini molor hingga dua minggu karena harus melalui persetujuan dosen pembimbing.
“Sebenarnya itu satu minggu, tapi karena kita sama dosennya harus ada koneksi atau perlu di acc jadi molor dua minggu,” ujar salah satu desainer.
Setelah desain disetujui, mereka melanjutkan ke tahap desain produksi satu dan dua, kemudian pembuatan pola.
Akhirnya proses penjahitan hingga menjelang hari dimana acara ini dilaksanakan.

Proses Pengerjaan Karya Busana
Proses tersebut tentu tidak selalu berjalan mulus. Beberapa mahasiswa mengaku menghadapi berbagai kendala teknis, seperti banyak reivisi hingga budget pengeluaran.
“Agak sulit ya, banyak kendala kemarin, tapi Alhamdulillah hasilnya seperti ini,” ujar salah satu perancang yang mengaku terinspirasi dari mata kuliah tailoring yang pernah diikutinya.
Budget Proses Pengerjaan Karya
Dari sisi budget atau biaya, pembuatan tiga busana bisa mencapai Rp 6 juta.
Mencakup pembelian kain-kain, salah satunya yang dibeli di Surabaya, perintilan-perintilan, hingga biaya jasa printing kain.
“Kita beli kain polos ini terus pake jasa printing juga, itu yang bikin mahal,” ujar perancang busana lainnya.
Meski penuh perjuangan, perasaan lega dan haru menyelimuti para designer muda ini saat proyek besar mereka akhirnya rampung.

“Tentunya kita merasa sangat lega, senang, sedih juga karena selesai,” tegasnya.
Menutup kisahnya, salah satu mahasiswa desainer angkatan 22 ini menyampaikan harapan sederhana namun hangat.
“Semoga proyek besar tahun depan bisa lebih bagus dari tahun ini, dan semoga teman-teman kelompok tetap kompak sampai nanti. Selamat bertemu di proyek besar selanjutnya,” pungkasnya sambil tersenyum bangga.








