SMPN 4 Malang Raih Penghargaan Penampilan Terkreatif di Pentas Seni Internasional APEKSI 2025

Malanginspirasi.com – SMP Negeri 4 Malang kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Sekolah unggulan ini meraih penghargaan sebagai Penampilan Terkreatif dalam ajang Indonesia International Arts Festival yang digelar bertepatan dengan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025.

Penghargaan tersebut secara resmi diserahkan dalam apel pagi yang berlangsung di halaman depan Balai Kota Malang, Senin (19/5/2025).

Apel dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, yang hadir mewakili Wali Kota Malang.

Dedikasi Seni Lewat Kelas Khusus

Kepala SMPN 4 Malang, Pancayani Dinihari, menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa siswa-siswi SMPN 4 Malang telah dibekali pengalaman seni sejak dini melalui keberadaan kelas khusus seni di sekolah.

“Kami sering menjuarai ajang FLS2N di tingkat nasional hingga internasional. Semua ini berkat kerja keras tim, termasuk sutradara kami, Pak Bayu Kresna Murti. Maka dari itu, SMP 4 Malang memiliki kelas khusus untuk siswa-siswi yang memang dibina secara intensif dalam bidang seni,” ujar Pancayani.

Pihak sekolah juga telah menyiapkan pertunjukan jauh hari sebelumnya. Mulai dari konsep penampilan, metode latihan hingga penataan artistik dilakukan dengan penuh perencanaan.

“Kami menata pertunjukan dengan pendekatan artistik yang unik, sehingga mampu menarik perhatian para dewan juri,” tambahnya.

Sementara itu, Bayu Kresna Muti, selaku sutradara pertunjukan, menjelaskan bahwa persiapan dilakukan secara intensif selama 14 hari dan melibatkan 25 siswa dari kelas seni, seluruhnya merupakan siswa-siswi kelas 8.

“Mereka adalah siswa yang diseleksi dan dikumpulkan dalam satu kelas seni. Di kelas ini, mereka mendapatkan tambahan pelajaran seni budaya selama 9 jam setiap minggu-masing-masing 3 jam untuk tari, musik, dan teater,” jelas Bayu.

Bayu Kresna Murti (kiri) dan Kepala SMPN 4 Malang Pancayani Dinihari (kanan). (Agung)

Ia juga menekankan bahwa salah satu keunggulan pertunjukan dari SMPN 4 Malang adalah kolaborasi antara musik tradisional dan narasi cerita, yang menjadi nilai tambah di mata juri.

“Kalau di daerah lain, seperti Bali, memang ada musik tradisional, tapi tidak disertai alur cerita. Kami menggabungkan keduanya, sehingga lebih hidup dan komunikatif,” tambahnya.

Cerita Asli Malang Jadi Sorotan

Pertunjukan yang dibawakan oleh SMPN 4 Malang mengangkat kisah Joko Lolo, sebuah legenda lokal khas Kota Malang. Hal ini turut diapresiasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana.

“Cerita yang dibawakan adalah warisan budaya lokal. Ke depan, kami akan memperluas kesempatan ini ke semua jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD hingga SMP,” ujar Suwarjana.

Pihak Dinas Pendidikan juga berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi seni di sekolah-sekolah Kota Malang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana. (Agung)

Menurutnya, kegiatan seni tidak hanya sebagai media pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk membanggakan keluarga dan masyarakat.

“Kalau ada siswa yang berbakat, mari kita dukung mereka tampil di event-event lainnya,” tegasnya.

Sebagai penutup, Suwarjana menyatakan bahwa pengembangan kreativitas di bidang seni merupakan bagian dari program strategis pemerintah kota melalui gerakan ‘Ngalam Pinter’ yang disinergikan dengan ‘Ngalam Asyik’ sebagai platform ekspresi budaya.

“Kami kolerasikan Ngalam Pintar dengan Ngalam Asyik lewat budaya. Jadi, anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kreatif dan berkarakter,” pungkasnya.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *