Malanginspirasi.com – Lebih dari 750 siswa SMAN 3 Madiun (SMAGA NASA) Jawa Timur mengikuti seminar yang digarap tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara ini bertujuan menginspirasi siswa untuk meneruskan tonggak kepemimpinan masa depan.
Ketua tim seminar ini Prof Dr Ir Noor Harini dalam kesempatan tersebut menyampaikan, acara ini sebagai upaya untuk membentuk generasi muda. Terutama dalam mencetak mentalitas pekerja keras, yang tidak hanya mengandalkan kenyamanan.
“Karena kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi harus dicapai dengan kerja keras,” ungkap Prof Noor.
Ia juga menyatakan, jika kesuksesan harus ditopang dengan sikap optimisme, dan cita-cita yang tinggi serta mampu menunjukkan diri bahwa mereka bukan gen strawberry yang mudah jatuh.
Menururnya, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi karakter siswa seperti faktor internal berupa instink, kebiasaan, kemauan, suara hati, keturunan dan faktor eksternal pendidikan dan lingkungan.
Dengan memiliki faktor-faktor tersebut, siswa diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang cerdas, inovatif, damai, sehat, dan berperadaban unggul.
Prof. Noor juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan yang sehat. Asupan sehat dapat membentuk tubuh yang kuat, tetapi juga untuk otak yang cerdas dan siap bersaing di masa depan.
Ada lima hal yang menjadi faktor pembentukan karakter yang baik. Di antaranya, sikap, emosi, trust, kebiasaan, dan kemauan. Dengan memperhatikan kelima hal itu, generasi penerus dapat dengan mudah meraih kesuksesan di masa depan.
Prof Noor juga menguraikan, bahwa nilai kedisiplinan dan kejujuran juga menjadi poin penting yang tidak boleh disepelekan. Ia menilai kedisiplinan merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan. Tanpa disiplin, impian juga akan sulit dicapai. Dan kejujuran bukan hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menjaga integritas pribadi dan sosial.
Bijak Memilih Jurusan
Sementara itu, pemateri lain Prof Dr Ir Achmad Wahyudi berbagi pandangannya tentang tantangan yang dihadapi generasi muda dalam menempuh pendidikan tinggi. Memilih jurusan harus bijak dan sesuai dengan minat serta potensi diri. Sehingga dapat menentukan masa depan yang lebih cerah.
Ia juga menekankan bahwa penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dunia kerja di masa depan. Lalu sebagai generasi penerus, penting untuk memiliki sifat yang Inovatif dan kreatif, berpengetahuan luas dan terdidik dan memiliki keterampilan teknologi tinggi.
“Pendidikan tinggi bukan hanya tentang teori, tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk berkontribusi dalam masyarakat,” tegasnya.
Ada strategi yang dapat diterapkan agar dapat mencapai kesuksesan. Dimulai dari dipaksa, kemudian terpaksa, hingga terbiasa, dan akhirnya membentuk budaya. Dengan menerapkan hal ini, para siswa diharapkan dapat menjadi orang sukses dikemudian hari.
Dengan semangat kerja keras, karakter yang kuat, dan cita-cita yang tinggi, mereka diharapkan dapat menjadi bagian dari Generasi Emas 2045 yang siap berkontribusi untuk memajukan Indonesia.