Malanginspirasi.com – Lilik Choirum, pengrajin handal yang menunjukkan dedikasi dan ketekunan luar biasa dalam dunia kerajinan aksesoris
Sebagai pengrajin aksesoris “Etnic” Nusantara yang khas Indonesia, Lilik berhasil menjadikan hobinya sebagai sumber penghidupan yang membanggakan.
Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang ini, ia telah menjadi pengrajin Electeoforming perempuan pertama di Kota Malang.
Electeoforming merupakan sebuah teknik yang unik dan inovatif dalam menciptakan aksesoris dari Logam.
Lilik memulai karir kerajinannya pada tahun 2010, terinspirasi dari hobi yang telah lama dilakoninya.
Berkat dukungan anaknya, ia mampu mempromosikan karyanya melalui media sosial,yang membawa aksesoris khasnya ke perhatian publik.
Kini, produk hasil karyanya telah menjadi salah satu aksesori utama yang diminati di kalangan penikmat fashion.
Karyanya pun telah dipakai di berbagai ajang bergengsi di luar negeri, seperti Amerika dan juga Prancis
Perempuan berusia 57 tahun ini mengaku tidak menemukan aksesori serupa di Kota Malang, di mana kebanyakan aksesoris yang ada lebih mengarah ke desain yang berkilau.
“Aku gak suka, terlalu berkilau,” ungkapnya.
Perempuan berpenampilan modis ini juga menjelaskan bagaimana ia mengasah bakatnya melalui berbagai workshop.
Sebelumnya, ia berprofesi sebagai pegawai kantoran di bidang notaris dan memiliki gelar sarjana hukum.
Meskipun telah meninggalkan dunia kantoran, cintanya terhadap seni kerajinan dan komitmennya terhadap kualitas produk telah mengantarkannya pada kesuksesan di industri fashion.
@malanginspirasi1 ✨Temukan keunikan di booth Aksesoris Ethnique by Lilik Choirum!✨ Kunjungi boothnya di Malang City Point, Jl. Terusan Dieng (lantai 1) pada tanggal 15-16 Februari. Ayo, jangan sampai terlewatkan! #aksesorisetnik #LilikChoirum #malangcitypoint ♬ suara asli – Malanginspirasi.Official
Dengan penampilan yang modis dan kreativitas yang tak terbendung, Lilik Choirum menjadi salah satu contoh inspiratif dari pengrajin perempuan Indonesia yang mampu menggabungkan kecintaannya terhadap budaya dengan inovasi modern.
