Cashless, Budaya Baru Cara Bayar Mahasiswa UM di Kantin Kampus

Cashless, Budaya Baru Cara Bayar Mahasiswa UM di Kantin Kampus
Salah satu pelanggan Kantin Sastra saat melakukan transaksi melalui Qris, Kamis (22/8/2024). Foto: Izzuddin

Malanginspirasi.com – Di sudut-sudut kantin Universitas Negeri Malang (UM), pemandangan mahasiswa yang mengeluarkan dompet dari tas mereka semakin jarang terlihat. Sebagai gantinya, ponsel pintar dengan dompet digital sudah menjadi hal yang lazim di beberapa kantin di kampus UM, salah satunya kantin Fakultas Sastra UM.

Meysa Rahma Fadila, salah satu kasir di kantin yang memiliki 4 tenant tersebut mengatakan baru 4 hari kantin Fakultas Sastra menggunakan sistem pembayaran terpusat atau satu pintu.

“Baru Senin kemarin (19/8/2024) ditetapkan seperti ini,” terang Meysa pada Malang Inspirasi saat dijumpai di sela-sela melayani pembeli, Kamis (22/8/2024).

“Saya ditunjuk langsung oleh WR (Wakil Rektor) 2,” imbuhnya.

Meysa Rahma Fadila, salah satu kasir di Kantin Sastra. Foto: Izzuddin

Pernyataan Meysa tersebut telah ditetapkan berdasarkan Surat Edaran Wakil Rektor II Nomor 26.1.78/UN32.II/SE.2024 yang menyebutkan terhitung mulai tanggal 29 Januari 2024, transaksi di seluruh kantin/outlet UM wajib menggunakan pembayaran digital (Non-tunai).

Perempuan asal Pagak Kabupaten Malang tersebut menambahkan, sistem ini bertujuan untuk memudahkan pembayaran para pembeli yang berkunjung ke Kantin Sastra.

Selain Kantin Sastra, Meysa menyebut, sistem pembayaran juga diterapkan hampir di seluruh kantin yang ada di lingkungan UM.

Tak hanya Qris, sistem pembayaran lainnya di Kantin Sastra juga bisa menggunakan e-wallet seperti Ovo, Dana, ShopeePay dan GoPay.

“Mungkin kalau yang beli pakai tunai dan ada Dana atau Ovo atau e-wallet yang lain, bisa kami bantu top up-kan,” urai Meysa.

Di lain sisi, salah satu mahasiswa baru fakultas Sastra, Rina Adriani menilai, menggunakan pembayaran cashless bisa menghemat waktu dan memudahkan pengelolaan keuangan.

“Saya hampir tidak pernah membawa uang tunai lagi. Kalau mau beli makanan, tinggal tap saja, lebih cepat dan enggak perlu repot cari kembalian,” ujarnya sambil menunjukkan aplikasi e-wallet di ponselnya.

Banner himbauan tentang cara transaksi yang dipajang di dinding kantin Fakultas Sastra UM. Foto: Izzuddin

Tren ini menunjukkan bagaimana mahasiswa UM semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi. Penggunaan pembayaran cashless bukan hanya soal praktis, tetapi juga mencerminkan pola pikir yang siap menghadapi dunia digital.

Tinggalkan Komentar