Mengenal Profesi Editor dan Tantangannya

Mengenal Profesi Editor dan Tantangannya
Ilustrasi menulis. Pexels

Malanginspirasi.com –  Editor adalah orang yang paling berjasa dalam terbitnya sebuah karya. Tulisan yang mulus tanpa typo, alur menarik, dan seru adalah hasil dari kerja keras editor bersama penulisnya.

Karena penulis tak bisa bekerja sendirian. Mereka selalu membutuhkan bantuan editor untuk membuat karyanya lebih baik agar pembaca bisa menikmati karya yang lebih sempurna.

Dilansir melalui laman Gramedia, editor adalah pembaca pertama dari sebuah tulisan, dan memastikan tulisan tersebut harus tepat baik secara selera perusahaan maupun secara tata bahasa.

Namun sayang, meski telah bekerja keras di balik layar, para pembaca hanya mengenal penulisnya dan mengabaikan editor.

Padahal, setiap hari editor selalu berhadapan dengan puluhan bahkan ratusan tulisan dan harus menyaringnya untuk mendapatkan karya yang layak terbit. Belum lagi urusan pengeditan yang tak kalah melelahkan mata.

Ada 3 (tiga) tugas utama dari seorang editor yaitu mencari, memperbaiki dan menerbitkan naskah, tulisan, atau gambar.

Kerja keras editor tak berhenti sampai di situ. Karena banyak penulis yang kerap mengabaikan panduan menulis. Padahal, panduan lengkap tersebut biasanya bisa diunduh dan dibaca melalui website resmi penerbit atau platform.

Tentu hal ini memusingkan editor. Tak hanya harus menghadapi tulisan yang membludak, tapi juga masih banyak yang tidak sesuai dengan kriteria minimum yang diinginkan penerbit atau platform.

Selain harus memahami teknik penulisan dasar, seorang editor juga harus memahami selera pasar. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa literasi juga menjadi market yang bisa dijadikan bisnis. Sehingga karya tidak hanya harus bagus tapi juga bisa ‘dijual’.

Sehingga editor juga berperan sebagai jembatan antara penulis dan penerbit. Terlepas dari penulis, produksi, dan pemasaran di dalamnya editor memiliki peranan penting dalam melahirkan buku-buku yang berkualitas dan bermanfaat.

Problem lain yang tak kalah memusingkan yang sering dihadapi editor selain tulisan menumpuk yang harus dipilah dan diedit adalah bayaran rendah atau bahkan tidak dibayar sama sekali. Hal ini biasanya terjadi di penerbit-penerbit indi yang belum memiliki keuangan stabil. Sehingga nasib para editor ini semakin ngenes.

Tinggalkan Komentar