Malanginspirasi.com – Setelah tampil memukau di Film James Bond ‘No Time to Die’, Ana de Armas kembali unjuk kemampuan di film laga penuh aksi, ‘Ballerina’. Film ini merupakan bagian dari semesta sekuel ‘John Wick’.
‘Ballerina’ telah resmi tayang di bioskop format besar sejak Rabu lalu dan akan menyusul di seluruh bioskop pada Jumat mendatang. Film ini menjanjikan pengalaman aksi yang intens dengan gaya khas dari waralaba “John Wick”.
Kendati alur ceritanya lebih sederhana, ‘Ballerina’ mampu menyuguhkan adegan-adegan aksi menegangkan. Di film ini juga dimunculkan karakter baru, Eve Macarro, yang diperankan Ana de Armas.
Eve diselamatkan Winston (Ian McShane), manajer hotel Continental sejak kecil. Ia kemudian dibesarkan dalam komunitas Ruska Roma dan dilatih oleh The Director (Angelica Huston) untuk menjadi balerina pembunuh.
Tujuan hidupnya pun sangat jelas, yakni membalas dendam atas kematian ayahnya yang dibunuh oleh The Chancellor (Gabriel Byrne), pemimpin kelompok pembunuh yang kejam dan tanpa ampun.

Alur Cerita
Film ini dibuka dengan adegan dramatis yang menggambarkan perjuangan ayah Eve untuk melindungi putrinya dari kejaran The Chancellor.
Ketika beranjak dewasa, Eve sebenarnya dilarang The Director untuk mengejar kelompok tersebut. Tapi secara diam-diam ia tetap melacak jejak sang pembunuh ayahnya.
Dibanding motivasi John Wick, keinginan balas dendam Eve lebih konvensional. Juga lebih bersifat pribadi. Karena itu ia bekerja keras melatih kemampuannya untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
‘Ballerina’ pada akhirnya menunjukkan bagaimana seseorang yang disakiti, bisa berubah menjadi sama dengan orang-orang yang menyakitinya.
Meski demikian, salah satu keunggulan ‘Ballerina’ adalah metode perlawanan Eve yang sangat kreatif. Adegan perkelahian di klub malam dengan lantai es contohnya, menunjukkan bagaimana Eve pandai memanfaatkan lingkungan sekitarnya sebagai senjata ampuh.
Koreografi laga yang ditangani oleh tim aksi 87eleven tetap mempertahankan standar aksi yang memukau. Penggunaan granat, misalnya, tidak hanya untuk melumpuhkan lawan, tetapi juga untuk membuka jalan ke ruangan berikutnya, menunjukkan kreativitas dan efektivitas dalam adegan aksi.
Seperti halnya film ‘John Wick’, musuh-musuh yang awalnya tampak biasa ternyata adalah pembunuh terlatih. Adegan perkelahian di restoran pegunungan, di mana seluruh staf menyerang Eve, adalah salah satu contohnya.
Tak hanya perkelahian, ‘Ballerina’ juga menyajikan baku tembak khas ‘John Wick’. Hanya saja kali ini dengan penggunaan flamethrower sehingga menambah intensitas adegan.
Sutradara Len Wiseman mengusung suntingan yang lebih cepat dibandingkan karya Chad Stahelski dalam film ‘John Wick’. Meski adegan-adegan awal terasa agak terpotong-potong, pada paruh akhir film pengambilan gambar menjadi lebih panjang dan penuh aksi, walau belum mampu menandingi visual film ‘John Wick’.

Memanfaatkan Berbagai Benda Sebagai Senjata
Pesan dari pelatih komunitas Ruska Roma, Nogi (Sharon Duncan Brewster), mengingatkan Eve untuk selalu mencari cara menang. Tak peduli kekuatan fisiknya lebih kecil dan lemah dibanding lawan.
Dalam sesi latihan, Eve diajari untuk memanfaatkan berbagai benda di sekitarnya, seperti piring makan dan sepatu es, sebagai senjata efektif.
Kehadiran Keanu Reeves sebagai John Wick dalam ‘Ballerina’ menjadi daya tarik tersendiri. John Wick bertemu Eve saat mengunjungi Ruska Roma dalam peristiwa yang berlangsung di antara ‘John Wick: Chapter 3’ dan ‘Chapter 4’.
John Wick muncul dalam dua adegan aksi besar, menjadikan ‘Ballerina’ layak ditonton bagi penggemar setia waralaba ini.
Kehadirannya tidak hanya menambah bobot emosional, tetapi juga menunjukkan dukungan terhadap karakter Eve.
‘Ballerina’ yang didistribusikan Lionsgate, tayang di bioskop pada 6 Juni 2025.







