Malanginspirasi.com – Bagi banyak orang tua, bekerja sambil mengasuh anak bukanlah hal yang mudah. Di satu sisi, ada tanggung jawab profesional yang menuntut fokus dan waktu. Di sisi lain, ada perasaan bersalah karena merasa tidak cukup hadir untuk si kecil.
Mungkin kamu juga pernah bertanya dalam hati, “Apakah aku sudah cukup dekat dengan anakku?”
Faktanya, kedekatan emosional atau bonding tidak hanya ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak, tetapi seberapa berkualitas waktu yang kita habiskan bersama mereka.
Di tengah kesibukan, selalu ada cara untuk tetap menjaga kehangatan hubungan, asalkan kita melakukannya dengan konsisten dan penuh kesadaran.
Bonding Tak Selalu Soal Waktu yang Lama
Meski idealnya orang tua bisa menghabiskan banyak waktu dengan anak, realitanya tidak semua bisa. Namun, itu bukan berarti ikatan batin menjadi renggang.
Melansir Verywell Mind, anak-anak lebih menghargai kehadiran yang utuh daripada durasi kebersamaan. Bahkan lima belas menit interaksi yang hangat dan fokus bisa memberikan dampak positif yang besar terhadap perkembangan emosional anak.
Ciri Bonding yang Tetap Terjaga
Sebelum masuk ke strategi, penting untuk mengenali tanda-tanda bonding dengan anak masih terjaga:
– Anak merasa nyaman berada di dekat orang tua.
– Anak terbuka dalam berbicara, meski hanya hal-hal kecil.
– Ada sentuhan kasih sayang seperti pelukan atau ciuman ringan.
– Anak tetap menunjukkan antusiasme saat orang tua hadir.
Jika tanda-tanda ini masih terlihat, maka kamu sudah berada di jalur yang tepat.
Strategi Menjaga Kedekatan Meski Sibuk
1. Luangkan Waktu Berkualitas Secara Konsisten
Tidak harus lama, tapi usahakan ada waktu setiap hari di mana kamu benar-benar hadir. Misalnya saat sarapan, menjelang tidur, atau di akhir pekan.
Pastikan momen tersebut bebas dari gangguan gadget atau pekerjaan.
2. Ciptakan Rutinitas Harian Bersama
Anak merasa aman ketika memiliki rutinitas yang bisa diandalkan. Misalnya, membacakan cerita sebelum tidur, mengantar sekolah, atau menyanyikan lagu tertentu saat bersama.
Hal sederhana seperti ini bisa memperkuat ikatan secara perlahan tapi pasti.
3. Gunakan Teknologi dengan Bijak
Jika kamu harus bepergian atau bekerja dari luar kota, manfaatkan teknologi untuk tetap terhubung. Video call singkat, pesan suara, atau foto bisa menjadi pengingat bahwa orang tua tetap memikirkan mereka.
4. Libatkan Anak dalam Aktivitas Sehari-Hari
Ajak anak ikut serta saat menyiapkan makan malam, menyiram tanaman, atau membereskan meja. Kegiatan ini tak hanya mengajarkan kemandirian, tapi juga memberi ruang untuk ngobrol ringan dan membangun koneksi.
5. Jaga Emosi dan Tetap Responsif
Anak-anak bisa merasakan ketika orang tuanya lelah atau tertekan. Saat hal itu terjadi, jangan ragu untuk menjelaskan dengan jujur namun tenang.
Respons yang hangat dan penuh pengertian justru mempererat ikatan, bukan sebaliknya.
Kualitas Interaksi Lebih Penting dari Kuantitas Waktu
Mengasuh anak sambil bekerja memang penuh tantangan, tapi bukan berarti mustahil untuk tetap dekat dengan mereka.
Bonding bukan hanya soal banyaknya waktu yang dihabiskan, tapi lebih pada kualitas interaksi yang dibangun.
Konsistensi dalam memberi perhatian, kehangatan, dan kehadiran emosional jauh lebih berharga daripada durasi kebersamaan.
Dengan sedikit usaha setiap hari, kamu tetap bisa menjadi sosok yang dicintai dan diandalkan oleh anak, tanpa harus mengorbankan karier atau impian pribadi.
Ingat, kehadiran terbaik adalah yang sepenuh hati meski sebentar, tapi terasa hangat dan bermakna.