Kisah Sukses Sara dan Baba Muhammad, dari Catering Hingga Sandwich Kebab Viral di Rampal

Kisah Sukses Sara dan Baba Muhammad, dari Catering Hingga Sandwich Kebab Viral di Rampal
Ramainya pengunjung mengantri untuk mendapatkan kebab khas Palestina di Lapangan Rampal, Kota Malang. Foto: Putri Ayu

Malanginspirasi.com – Kebab Sandwich khas Timur Tengah yang dijual di Lapangan Rampal, Kota Malang, tengah menjadi buah bibir. Di balik kesuksesan ini, ada sosok Sara, seorang perempuan asli Indonesia, dan suaminya, Baba Muhammad, pria asal Palestina. Bersama-sama, mereka memperkenalkan cita rasa autentik Timur Tengah melalui usaha kuliner yang tak hanya menarik perhatian warga Malang, tetapi juga pengunjung dari luar kota.

Awalnya, Sara dan Baba Muhammad mengelola usaha catering bernama ‘Ummu Lulu’, yang sudah mereka jalankan selama hampir tujuh tahun. Namun, kebutuhan hidup dan keinginan untuk memperluas jangkauan usaha membuat mereka memutuskan untuk terjun langsung ke dunia street food dengan menjual sandwich kebab.

Kehadiran mereka di Lapangan Rampal bukanlah kebetulan, melainkan bermula dari partisipasi mereka dalam sebuah bazar di lokasi tersebut.

“Kami pertama kali berjualan kebab di Rampal pada Oktober tahun lalu, saat mengikuti bazar selama lima hari. Ternyata, setelah itu ada pasar malam yang buka setiap hari. Karena suasananya seru dan warga Malang sangat welcome, akhirnya kami memutuskan untuk terus berjualan hingga sekarang,” cerita Laily admin Ummu Lulu, owner ke-2.

Kebab Sandwich yang mereka tawarkan memiliki keistimewaan tersendiri. Sara dan Baba Muhammad masih mempertahankan cita rasa khas Arab sambil sedikit menyesuaikan dengan lidah warga lokal.

Mereka menggunakan bumbu rempah khusus dari Arab dan India untuk semua menu yang ada di dapur mereka, menciptakan perpaduan rasa yang unik dan berbeda dari kebab pada umumnya.

“Kami ingin memperkenalkan menu Timur Tengah dengan cita rasa yang autentik. Beberapa bumbu khusus kami datangkan langsung dari Timur Tengah dan India untuk menjaga keaslian rasanya. Namun, kami juga menyesuaikan sedikit agar bisa diterima oleh lidah warga Malang,” ujar Laily.

Keputusan ini ternyata berbuah manis. Respon masyarakat sangat positif. Banyak pelanggan yang datang untuk mencoba, bahkan kembali lagi karena jatuh cinta dengan rasa kebab mereka.

“Alhamdulillah, respon masyarakat sangat baik. Kami tahu kami tidak sempurna, tapi kami selalu siap menerima masukan untuk terus memperbaiki,” tambah Laily.

Tinggalkan Komentar