Dosen UMM Ajari Siswa Hadapi Situasi Henti Jantung

Malanginspiras.com – Henti jantung (cardiac arrest) merupakan penyebab utama kematian mendadak. Kondisi ini memerlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa. Kesadaran inilah yang mendorong Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Indah Dwi Pratiwi untuk melakukan penelitian terkait pengaruh pelatihan Basic Life Support (BLS) terhadap peningkatan pengetahuan siswa sekolah menengah atas (SMA), Januari lalu.

“Tanggung jawab untuk memberikan pertolongan pertama tidak hanya terletak pada tenaga medis. Tetapi juga pada orang awam, termasuk para siswa. Pengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar (BLS) adalah kunci dalam menangani kasus henti jantung. Dengan pelatihan yang tepat, siswa SMA bisa menjadi garda terdepan untuk memberikan pertolongan pertama di komunitas mereka,” katanya.

Ia menjelaskan, henti jantung merupakan kondisi medis serius yang terjadi secara tiba-tiba dan membutuhkan intervensi darurat untuk mencegah kematian atau kecacatan permanen.

Data global menunjukkan bahwa sebagian besar kasus henti jantung terjadi di luar rumah sakit, di mana akses terhadap bantuan medis profesional sering kali terlambat. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat, termasuk siswa SMA, sangat penting.

“Penilaian awal yang cepat dan respon yang benar dari orang awam dapat menjadi perbedaan antara hidup dan mati bagi korban. Dengan melatih siswa SMA, kita tidak hanya meningkatkan pengetahuan mereka. Tetapi juga memperkuat kesiapan masyarakat secara keseluruhan,” tambahnya.

Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif quasi-eksperimen dengan pendekatan cross-sectional untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan BLS terhadap perubahan pengetahuan siswa SMA. Sebanyak 32 siswa dilibatkan sebagai responden menggunakan teknik total sampling, di mana seluruh siswa yang memenuhi kriteria dimasukkan ke dalam penelitian.

Pelatihan yang diberikan meliputi materi teori dan praktik terkait Bantuan Hidup Dasar, termasuk resusitasi jantung paru (CPR), penggunaan Automated External Defibrillator (AED), dan langkah-langkah lain yang relevan dalam menangani henti jantung.

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menangani Henti Jantung

Sebelum pelatihan, siswa diberikan pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan awal mereka. Setelah pelatihan selesai, mereka kembali diuji melalui post-test untuk mengukur efektivitas pelatihan.

Hasilnya menunjukkan bahwa pelatihan BLS secara signifikan meningkatkan pengetahuan siswa SMA mengenai tindakan darurat untuk menangani henti jantung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *