Komisi C Fraksi PKS Kota Malang Kritisi Postur Anggaran DLH yang Jauh dari Ideal
Malanginspirasi.com – Komisi C Fraksi PKS Kota Malang mengkritisi postur anggaran khususnya di Dinas Lingkungan Hidup yang dirasa masih jauh dari ideal.
Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Kota Malang Komisi C dari Fraksi PKS H Akhdiyat Syabril Ulum. Ia menilai, dari dokumen tebal ratusan halaman mengenai penganggaran, postur anggaran khususnya di DLH masih belum ideal. Dari anggaran belanja sejumlah Rp115 Milyar, peruntukan membayar gaji pegawai mencapai Rp90 Milyar. Sisanya untuk anggaran pembangunan.
“Ini sangat tidak ideal, karena seharusnya dalam amanat perundang-undangan, justru 30 persen untuk belanja pegawai. Baru sisanya untuk penganggaran pembangunan,” ungkap Syabril.
Ia sampaikan hal tersebut, seusai membahas dengan DLH Kota Malang tentang rancangan prioritas anggaran dan plafon yang akan dianggarkan untuk tahun depan, Jumat (01/11/2024).
Selain itu Syabril juga menyoroti hal lain di Dinas Lingkungan hidup Kota Malang. Khusus untuk lahan pemakaman umum yang ia rasa semakin berkurang. Akibat jumlah kematian yang terus bertambah. Maka menurutnya, perlu penambahan lahan pemakaman secepatnya.
Ia juga mendapat aspirasi dari masyarakat perihal penggunaan ruang terbuka hijau (RTH). Dimana RTH agar benar-benar dapat dimaksimalkan, khususnya oleh DLH Kota Malang.
Ia berharap aspirasi ini dapat direcanakan dengan baik serta dilaksanakan dengan baik dan diimplemantasikan di 2025
Demikian pula saat hearing dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Syabril menginformasikan terdapat informasi menarik mengenai pembangunan lahan pakir di wilayah Kayu Tangan. Dimana saat ini parkir kendaraan roda dua maupun roda empat masih menggunakan badan jalan.
Maka dalam waktu dekat, tepatnya di tahun depan, lahan parkir dekat dengan Malang Haritage Kayu Tangan sudah dapat digunakan oleh masyarakat.
Bocorannya lahan tersebut berada di bekas gedung DLH dan Bank Mandiri Syariah yang dekat Malang Haritage tersebut.
Hearing marathon juga dilakukan dengan Dinas PUPR yang rencananya di semester pertama, akan dibangun jalur sudetan saluran air sepanjang 1,3 Km. Sudetan tersebut dari Candi Panggung ke sungai Brantas yang memang pembangunan saluran tersebut untuk mengatasi banjir.
“Biasanya daerah tersebut ketika hujan deras, dapat dipastikan mengalami banjir,” ucap Syabril.
Sedangkan di semester kedua, di wilayah Kiageng Gribik Kedungkandang yang saat ini dibangun pelabaran jalan. Saat ini masih separuh jalan pembangunannya cuma sampai Dirgantara Mart. Maka di 2025 pembangunan tersebut akan diteruskan hingga jembatan Kiageng Gribik.
Ia berharap berbagai rencana tersebut dapat segera terealisasikan. Syabril juga mengajak masyarakat agar ikut mengawal pembangunan Kota Malang.