Clearbot, Robot Kapal Pembersih Sampah yang Selamatkan Perairan dari Polusi Air

Salah satu robot kapal Clearbot yang membersihkan sampah di sungai. (Sumber: https://www.clearbot.org/)

Malanginspirasi.com — Startup Clearbot mengembangkan robot kapal bertenaga surya yang mampu membersihkan 80 kilogram sampah per jam dan membawa muatan hingga 200 kilogram. Sampah umum yang mencemari perairan, seperti botol plastik dan kardus akan dikumpulkan menggunakan sabuk konveyor kapal. Sebuah kamera akan memotret sampah sebelum ditempatkan dalam keranjang pada bagian tengah kapal.

Pada awalnya, Clearbot merupakan proyek perkuliahan dari mahasiswa Universitas Hong Kong yang dimulai pada 2020. Meskipun mengalami kesulitan dalam pendanaan ditengah pandemi Covid-19, perusahaan rintisan ini mampu berkembang pesat. Clearbot memiliki 12 kapal yang tersebar di Hong Kong, Thailand, dan India.

Salah satu kapal terbesar mereka, Class 3, berukuran empat meter. Class 3 dapat mengumpulkan 200 kilogram sampah per jam dan membawa muatan hingga 1,5 ton. Kapal ini bergerak dengan kecepatan sekitar tiga knot (2,8 km/jam).

Kapal-kapal ini dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui dasbor online atau diatur untuk beroperasi secara otomatis. Clearbot juga telah mengembangkan algoritma yang memungkinkan kapal untuk menghindari penghalang dan menganalisis sampah apa yang dikumpulkan. Data yang dihasilkan dapat diberikan kepada pihak pemerintahan sebagai bahan pertimbangan kebijakan penghentian aliran sampah ke jalur perairan.

Di India, Clearbot mampu memberikan perubahan signifikan pada Sungai Gangga, Kolkata dan Danau Umian, timur laut India yang terkenal dengan polusi airnya.

Sedangkan di Bangkok, Thailand, kapal-kapal Clearbot membersihkan alga dari danau menggunakan sistem sabuk konveyor yang sama, tetapi dengan bahan jaring yang lebih halus untuk mencegah alga keluar. 

Clearbot bahkan mengesankan saat menangani proyek Cagar Alam Mai Po, Hong Kong, tempat transit burung yang melakukan migrasi. Kapal Clearbot beroperasi untuk menghilangkan telur keong apel yang invasif melalui deteksi kecerdasan buatan (AI). Lengan robot akan menggoyang telur dari tanaman kemudian menyemprotkan air ke telur.

Kapal-kapal ini juga dapat dilengkapi dengan berbagai sensor dan alat lain untuk memetakan dasar perairan, menguji kualitas air, dan mengumpulkan sampel. Seperti, pemotong yang digunakan untuk membersihkan tanaman invasif, dan pipa minyak yang dapat dipasang dapat membantu membersihkan tumpahan minyak.

Clearbot kini fokus untuk meningkatkan skala operasinya, dengan harapan dapat memiliki 20 kapal yang beroperasi pada Maret 2025, dan 50 kapal dalam dua tahun.

Tinggalkan Komentar