Ini yang Akan Terjadi Pada Otak Manusia Jika Berhasil Bertahan Hidup di Luar Angkasa Selama 6 Bulan

Malanginspirasi.com – Perjalanan ke luar angkasa selalu menjadi topik yang menarik dan penuh tantangan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana kondisi otak manusia jika berhasil bertahan hidup di angkasa selama beberapa bulan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tinggal di luar angkasa untuk jangka waktu yang lama, setidaknya 6 bulan, dapat menyebabkan perubahan signifikan pada struktur dan fungsi otak.

– Perubahan Struktur Otak

Selama enam bulan di luar angkasa, otak manusia mengalami beberapa perubahan struktural yang signifikan. Salah satu perubahan utama adalah pembesaran ventrikel, yaitu rongga di dalam otak yang berisi cairan serebrospinal.

Penelitian menunjukkan bahwa ventrikel dapat membesar hingga 25% selama berada di lingkungan mikrogravitasi. Pembesaran ini disebabkan oleh pergeseran cairan tubuh ke arah kepala akibat kurangnya gravitasi.

Mikrogravitasi, atau kondisi di mana objek dan orang tampak melayang dan tidak memiliki berat, memiliki dampak besar pada otak.

Tanpa gravitasi, cairan dalam tubuh cenderung bergerak ke atas, menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tengkorak dan pergeseran otak ke posisi yang lebih tinggi di dalam tengkorak. Hal ini dapat mempengaruhi aliran darah dan cairan serebrospinal, yang penting untuk fungsi otak yang sehat.

– Dampak pada Fungsi Otak

Selain perubahan struktural, tinggal di luar angkasa juga dapat mempengaruhi fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa berada terlalu lama di luar angkasa dapat mengubah persepsi sensorik, dan menyebabkan masalah vestibular yang dapat membuat tubuh lebih sering mabuk dan merasa mual.

Meskipun demikian, tidak ada bukti signifikan tentang penurunan kognitif atau neurodegeneratif pada astronot yang menghabiskan enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

– Pemulihan Setelah Kembali ke Bumi

Setelah kembali ke Bumi, otak manusia membutuhkan waktu untuk pulih dari perubahan yang terjadi selama di luar angkasa.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa perubahan struktural di otak, seperti pembesaran ventrikel, hanya pulih sebagian dalam enam hingga tujuh bulan setelah kembali ke Bumi. Namun, sebagian besar perubahan lainnya cenderung kembali ke kondisi normal dalam waktu yang lebih singkat.

Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana tubuh manusia beradaptasi dengan lingkungan luar angkasa dan pentingnya persiapan yang matang untuk misi jangka panjang di luar angkasa.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *