Paling Terdampak! Ini Cara Arab Atasi Pemanasan Global
Malanginspirasi.com — Negara-negara Arab menjadi negara yang paling terdampak dari pemanasan global. Tak hanya suhu Laut Arab yang meningkat lebih dari 37°C, namun juga kenaikan permukaan laut memperparah kondisi.
Melalui riset terapan dan kolaborasi global, Technology Innovation Institute (TII) di Abu Dhabi berusaha mengatasi tantangan ini dengan menciptakan inovasi teknologi. Inovasi yang dimaksud adalah pemanfaatan sinar matahari, pemurnian air laut, dan revolusi produksi energi.
Urgensi Penanganan Pemanasan Global
Prof. Phil Hart, Kepala Peneliti di Renewable and Sustainable Energy Research Center TII, mengatakan bahwa dunia memiliki waktu terbatas untuk mengatasi pemanasan global. Dia juga menambahkan bahwa ilmu terapan dan teknologi merupakan solusi mencegah pemanasan global.
Technology Innovation Institute berkomitmen mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan keamanan energi, air, dan pangan. Baik bagi Uni Emirat Arab dan dunia secara berkelanjutan. Fokus utama penelitian TII ada pada teknologi yang dapat memberikan dampak besar dengan waktu yang singkat.
Mengubah Pemanasan Global Menjadi Energi
Sebagai energi alternatif, energi surya adalah pilihan nyata bagi kawasan Teluk Arab. Namun, intensitas sinar matahari yang kuat di gurun dapat menimbulkan masalah.
Sinar ultraviolet (UV) yang kuat dapat merusak panel surya dengan cepat. Selain itu, debu yang menempel mengurangi efisiensi penangkapan sinar.
Tim TII sedang mencari solusi permasalahan tersebut. Untuk saat ini, mereka menyarankan solar semiconductor dengan desain panel yang lebih tahan terhadap kondisi UV ekstrem.
Mereka juga mengembangkan lapisan anti-debu untuk mencegah penumpukan debu pada panel.
“Tujuan kami adalah membuat panel surya bekerja seefisien mungkin dan bertahan lama, sehingga energi yang dihasilkan lebih besar dan limbah material lebih sedikit,” tambah Hart.
Keberlanjutan Air
Selain energi, ketersediaan air juga merupakan masalah dari pemanasan global. Proses desalinasi arau proses menghilangkan garam dari air laut sangat memakan energi.
TII mengembangkan teknologi membrane filtration serta teknologi baru yang memerlukan sedikit energi dalam proses desalinasi.
TII juga berusaha menciptakan teknologi yang memungkinkan pengambilan air langsung dari udara. Juga mencari cara untuk meningkatkan retensi air di lingkungan kering.
Teknologi ini nantinya akan menjadi gebrakan baru dalam pengelolaan air di wilayah-wilayah krisis air dan mengalami kenaikan permukaan laut.