Sering Salah Kaprah, Ini Perbedaan Alzheimer dan Demensia

Ilustrasi perbedaan alzheimer dan demensia pada lansia. (Sumber: freepik.com)

Penggunaan istilah alzheimer dan demensia sering tumpang tindih. Kondisi penurunan kemampuan berpikir dan mengingat yang terjadi pada lansia ini memang memiliki kemiripan.

Namun, apa perbedaan alzheimer dan demensia sebenarnya?

Apa Itu Demensia?

Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan berbagai sindrom yang mengakibatkan perubahan dalam ingatan, pemikiran, dan/atau perilaku akibat penurunan otak. Untuk bisa dikatakan sebagai demensia, perubahan tersebut harus cukup parah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, seseorang tersesat di wilayah yang sebelumnya mereka kenal betul.

Masyarakat umum sering tidak mengetahui bahwa demensia juga bisa terjadi pada anak-anak. Kasus ini hanya berlaku pada anak yang mengalami afasia. Kerusakan otak pada area otak tertentu yang mengendalikan pemahaman, formulasi, dan ekspresi bahasa. Sehingga menyebabkan perubahan kognitif yang serupa dengan yang terjadi pada orang dewasa saat terkena demensia.

Apa Itu Alzheimer?

Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum terjadi, prosentasenya mencakup sekitar 60-80% dari keseluruhan kasus demensia. Tidak mengherankan jika banyak orang menggunakan istilah demensia dan alzheimer secara bergantian.

Meskipun masih belum diketahui penyebab pasti alzheimer. Namun, alzheimer dikaitkan dengan penumpukan dua jenis protein di otak yang disebut amyloid-β dan MAPT (microtubule-associated protein tau).

Setiap orang memiliki amyloid-β dalam jumlah tertentu, tetapi ketika jumlahnya berlebihan di otak, protein ini dapat saling menggumpal dan membentuk plak di antara sel-sel otak. Plak ini menyebabkan kerusakan (peradangan) pada sel-sel otak di sekitarnya dan mengganggu MAPT. 

Dalam kasus alzheimer, protein MAPT menjadi “kusut” dan beracun bagi sel-sel otak sehingga menyebabkan sel-sel tersebut mati. Ini memicu sebuah siklus umpan balik di mana produksi amyloid-β dan MAPT abnormal meningkat, sehingga kerusakan pada sel-sel otak terus berlanjut.

Selain itu, Alzheimer juga dapat terjadi bersamaan dengan bentuk lain dari demensia, seperti demensia vaskular. Kombinasi ini adalah contoh paling umum dari demensia campuran.

Jenis Demensia Lainnya

Selain alzheimer, ada beberapa jenis demensia lainnya yang perlu diketahui, antara lain:

Demensia Vaskular

Demensia vaskular adalah jenis demensia yang paling umum kedua setelah alzheimer. Penyebabnya merupakan aliran darah yang terganggu ke otak. Gejalanya dapat bervariasi, termasuk kebingungan umum, pemikiran yang lambat, atau kesulitan mengorganisir pikiran dan tindakan. Resiko demensia vaskular lebih besar jika penderita memiliki penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Tinggalkan Komentar