Ternyata Ini Alasan Rasulullah Menyebut Ipar Adalah Maut dalam Haditsnya

Malanginspirasi.com – Istilah ipar adalah maut menjadi viral setelah film dengan judul serupa dirilis tahun lalu. Istilah ini diambil dari hadist shahih Rasulullah yang diriwayatkan al-Bukhari dan Shahih Muslim.

Namun tahukah kamu mengapa ipar disebut seperti maut atau kematian dalam hadits ini?

Dilansir melalui Instagram @nuonline_id, hadist ini secara utuh berbunyi:

“Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, Rasullullah SAW bersabda, ‘Berhati-hatilah kalian saat masuk menemui wanita.’ Lalu seorang laki-laki Anshar bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai Ipar?’ Beliau menjawab, ‘Ipar adalah maut'”.

Menurut ahli hadist, Al-Munawi dan An-Nawawi memiliki penafsiran yang berbeda mengenai alasan mengapa ipar disehut seperti maut atau kematian.

Menurut Al-Munawi, istilah ini merujuk pada minimnya pengetahuan masyarakat luas tentang hukum ipar dalam islam. Dimana menurut fiqh, ipar lawan jenis bukanlah mahram.

Jadi saat seorang muslim bertemu ipar lawan jenis maka menurut hukum fiqih ia harus menutup aurat. Selain itu ia juga harus menggunakan adab seperti berinteraksi dengan lawan jenis pada umumnya. Walaupun ipar masuk dalam kategori keluarga karena pernikahan dengan saudara kandung.

Adab yang dimaksud diantaranya adalah tidak boleh bersentuhan, tidak boleh berdua-duan tanpa mahram, tidak boleh memakai wewangian dan riasan yang menggoda dan lain sebagainya.

Ipar Bukan Mahram

Namun dalam kehidupan sehari-hari, umat muslim yang sudah berkeluarga tidak terlalu menjaga batasan dengan adik atau kakak iparnya. Banyak di antara mereka yang berinteraksi terlalu dekat bahkan menganggap bersentuhan kulit sebagai sesuatu yang biasa. Begitu pula saat tidak menutup aurat. Padahal ipar bukan mahram dalam hukum Islam.

Sehingga saat laki-laki atau wanita yang sudah menikah sering berinteraksi dengan kakak atau adik iparnya tanpa memperhatikan hukum fiqih, maka dikhawatirkan hawa nafsu di antara salah satu atau keduanya bisa timbul.

Bila hal berbahaya ini sudah terjadi maka ada potensi untuk selingkuh di antara anggota keluarga hingga berujung pada zina.

Imam An-Nawawi lalu menambahkan, alasan mengapa Rasulullah menyebut ipar adalah maut atau kematian adalah karena bahaya ipar yang datang berkunjung ke rumah seorang muslim lebih besar dari orang asing.

Karena mereka menganggap ipar sudah seperti keluarga sehingga kewaspadaan pada ipar lawan jenis menurun. Padahal hukum di antara nya bukan mahram. Sehingga rumah tangga bisa rusak karena cemburu buta, perselingkuhan, dan perzinaan.

Namun di sisi lain juga tidak dibenarkan bila umat muslim cemburu buta atau suudzon tak berdasar pada saudara. Sehingga bersikaplah normal dan sewajarnya seperti yang dicontohkan Rasulullah.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *