Pelajar Indonesia Mayoritas Gunakan AI Untuk Tugas, Ini Dampaknya di Dunia Pendidikan

Pelajar Indonesia Mayoritas Gunakan AI Untuk Tugas, Ini Dampaknya di Dunia Pendidikan
Ilustrasi AI dan Pelajar (Pexels) Photo by Shantanu Kumar

Malanginspirasi.com – Teknologi semakin berkembang pesat, termasuk dengan adanya Artifician Intelligence (AI). Teknologi kecerdasan buatan (AI) ini mulai merambah ke berbagai sektor dan semakin banyak digunakan dalam berbagai bidang termasuk salah satunya pendidikan. Tentu, ini memberikan dampak baik dan juga buruk jika tidak digunakan dengan bijak.

Bahkan dalam hasil pemaparan yang dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi). Meutya Hafid menyebut saat ini mayoritas pelajar menggunakan AI untuk mengerjakan tugas.
Meutya juga turut memaparkan hasil survei yang menunjukkan bahwa 87 persen pelajar Indonesia menggunakan AI dalam mengerjakan tugas. Hasil tersebut didapat dari survey Tirto dan Jakpat.

Tentu, penggunaan ini tidak boleh dibenarkan begitu saja. Jika dibiarkan dan tidak dimanfaatkan dengan baik, keberadaan AI menjadi hal buruk bagi teknologi. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga kreativitas anak muda dan mengedepankan etika dan moral.

Seperti yang dikutip darilaman Suara pada Kamis (2/1/2025) menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai pengguna AI terbesar di dunia dengan total 1,4 miliar kali kunjungan ke situs berbasis AI.

Bahkan diperkiraan jumlah ini akan semakin meningkat di tahun 2025 nanti. Bahkan keberadaan AI juga sempat menciptakan peluang baru dengan munculnya 90 juta pekerjaan dalam bidang data sains dan kolaborasi antara manusia dengan AI.

Sebagai teknologi yang terus berkembang, AI menawarkan banyak manfaat, tetapi juga menyimpan tantangan besar. Penting bagi semua pihak, terutama di dunia pendidikan, untuk memahami dan mengelola dampaknya dengan cerdas, bijak dan bertanggung jawab.

Dampak Buruk Teknologi AI Bagi Pelajar Jika Tak Dibatasi

Meski menjadi bagian dari perkembangan teknologi dan sangat membantu tugas manusia, tetapi penggunaan teknologi AI dengan berlebihan tidak bisa diperkenankan, apalagi bagi mereka yang masih menyandang sebagai pelajar.

Penggunaan AI ini juga akan memberikan dampak buruk bagi pola pikir dan wawasan para pelajar jika tidak dibatasi. Salah satu dampak negatif utama dari penggunaan AI adalah pelajar cenderung mengandalkan teknologi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka tanpa berpikir mendalam. Inilah yang akan menyebabkan ketergantungan dan menimbulkan rasa malas untuk berpikir hingga belajar karena selalu mengandalkan teknologi AI untuk menjawab dan membantu tugas rumah mereka.

AI mempermudah akses informasi dan pembuatan konten, tetapi juga membuka celah untuk plagiarisme. Pelajar dapat menggunakan teknologi ini untuk menghasilkan karya tanpa upaya pribadi, yang dapat merusak integritas akademik dan etika dalam Pendidikan. Maka dari itu, pembatasan sangat diperlukan dalam penggunaan AI. Agar semua siswa dan pengguna lainnya lebih bijak dalam menggunakannya.

Tinggalkan Komentar