Menginspirasi, Aufa Zaki Abrar, Wisudawan Disabilitas Sastra Arab UM

Malanginspirasi.com – Aufa Zaki Abrar, wisudawan difabel dari Universitas Negeri Malang (UM) menuai sorotan. Sosoknya dinilai memberikan inspirasi untuk terus menuntut ilmu. Walau dalam keterbatasan yang dimiliknya, tapi ia tidak pernah menyerah dalam pendidikannya.

Video Aufa Zaki Abrar mengenakan toga sambil duduk di kursi roda pun beredar di media sosial. Wisudawan Sastra Arab UM mengaku ia menempuh pendidikan melalui jalur mandiri untuk disabilitas.

Aufa Zaki Abrar mengaku merasakan langsung hadirnya UM sebagai rumah. Karena kampusnya tersebut menyediakan dan memfasilitasi hak setiap individu untuk tumbuh, belajar, dan berkembang.

Termasuk bagi para disabilitas. UM menyediakan ruang belajar yang ramah dan mendampingi setiap langkah. Karena UM senantiasa menghadirkan inovasi pembelajaran yang menghargai keberagaman. Sehingga setiap mahasiwa punya kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang.

Meski begitu, awalnya pemuda asal Kalimantan Timur ini mengaku takut saat masuk kuliah. Karena tidak dapat dipungkiri kondisi fisiknya yang berbeda dengan mahasiwa lain membuatnya memiliki kecemasan.

“Difabel gitu kan, kuliah. Awalnya takut. Tapi setelah masuk kenal GEMPITA itu kayak, “oh udah tenang” gitu,” ucapnya dalam wawancara yang disadur melalui Instagram @universitasnegerimalang pada Minggu, (13/4/2025).

“Kalau penyesuaiannya lebih ke aksesibel sih. Kayak misalnya ada kelas di atas (lantai 2 atau 3) harus ngatur biar kelasnya di bawah,” imbuhnya.

Sementara mengenai tantangan terbesarnya dalam kuliah adalah tentang motivasi. Ia mengaku harus punya tekad dan semangat yang kuat untuk menyelesaikan studinya. Karena tanpa itu semua rasanya akan sulit untuk menjadi wisudawan UM di periode awal 2025 ini.

“Dan juga sosialisasi. Saya susah bersosialisasi gitu,” tambahnya.

Peran Besar Orang Tua

Bicara mengenai sosok yang paling berjasa selama kuliah, ia langsung menyebut tantang orang tuanya.

“Yang jelas orang tua saya. Setiap hari mengingatkan, ‘ayo kapan lulus. Kapan lulus’ gitu ‘kan,” jawabnya.

Selain itu, teman-teman kuliahnya juga menjadi sosok berpengaruh dan berarti dalam perjalanan pendidikannya kali ini. Terakhir, ia juga menyebut dosen pembimbingnya, Ustadzah Annisa sebagai orang yang yang sangat membantunya.

Menutup wawancara ini, Aufa Zaki Abrar pun memberi pesan bagi mahasiswa disabilitas lainnya yang sedang berjuang menyelesaikan kuliahnya. Tetap lah percaya diri dan jangan insecure.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *