Hal Biasa! Dua Astronot “Terjebak” di Luar Angkasa

Hal Biasa! Dua Astronot “Terjebak” di Luar Angkasa
Ilustrasi astronot terjebak di luar angkasa. (Sumber: freepik.com)

Malanginspirasi.com — Sunita Williams dan Barry Wilmore menambah daftar nama astronot yang menghabiskan lebih banyak waktu di International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional daripada yang direncanakan. Terjebak di luar angkasa dikarenakan permasalah teknis merupakan hal biasa bagi para astronot.

Tinggal Lebih Lama di Luar Angkasa

Williams dan Wilmore awalnya direncanakan untuk berada di ISS selama delapan hari setelah tiba dengan Boeing Starliner pada Juni 2024. Namun, Starliner mengalami  kebocoran gas helium yang menyebabkan mereka terpaksa tinggal lebih lama di ISS. Sementara NASA dan Boeing mencoba memperbaiki masalah tersebut. Namun, kedua astronot ini akan kembali ke Bumi dengan pesawat SpaceX Dragon pada Februari 2025, setelah menghabiskan sekitar delapan bulan di luar angkasa.

Menurut Chris Hadfield mantan astronot NASA, astronot seringkali menganggap tinggal lebih lama di luar angkasa sebagai sebuah kesempatan berharga. Selain itu, para astronot juga telah berlatih selama bertahun-tahun untuk bisa ke luar angkasa.

Tidak “Terjebak” di Luar Angkasa Secara Harfiah

NASA menegaskan bahwa Williams dan Wilmore tidak secara harfiah“terjebak” di luar angkasa. Mereka hanya menunggu waktu kembali ke Bumi lebih lama saja, karena masalah ini telah diantisipasi selama penerbangan pertama Starliner. 

Uniknya, sejarah mencatat banyak astronot yang harus menghabiskan waktu lebih lama di luar angkasa karena kendala teknis maupun politik.

Kasus paling terkenal adalah Sergei Krikalev, seorang kosmonot kebangsaan USSR yang terjebak di stasiun luar angkasa selama 311 hari karena negaranya runtuh pada 1991. Pada 2023, astronot Frank Rubio dan dua kosmonot Rusia juga terpaksa tinggal lebih lama di ISS setelah pesawat Soyuz mereka terkena mikro meteoroid.

Kegagalan Pesawat Ulang-Alik dan Penundaan Misi

Penundaan penerbangan pesawat ulang-alik juga pernah memaksa beberapa astronot tinggal lebih lama di ISS. Pada 2003, setelah pesawat ulang-alik Columbia hancur saat masuk atmosfer, NASA menghentikan semua penerbangan pesawat ulang-alik selama lebih dari dua tahun. Akibatnya, dua astronot Amerika dan satu kosmonot Rusia harus tinggal tiga bulan lebih lama di ISS sebelum akhirnya pulang dengan pesawat Soyuz.

Insiden paling dramatis terjadi pada misi Apollo 13 pada 1970, ketika ledakan tangki oksigen mengancam nyawa tiga astronotnya. Mereka harus menggunakan modul pendaratan bulan sebagai “perahu” untuk kembali ke Bumi, yang akhirnya berhasil dilakukan meski terlambat 14 jam dari jadwal.

Tinggalkan Komentar