Roket Terbakar Saat Mendarat, SpaceX Diskors Badan Penerbangan Federal
Malanginspirasi.com — Peluncuran roket SpaceX dihentikan sementara setelah salah satu roket pendorongnya terjatuh dan terbakar saat mendarat pada Rabu, 28 Agustus 2024. Insiden terjadi di lepas pantai Florida dan tidak ada laporan korban atau kerusakan fasilitas publik.
Federal Aviation Administration (FAA) atau Administrasi Penerbangan Federal, sebuah badan mengatur dan mengawasi seluruh aspek penerbangan sipil di Amerika Serikat. Sepadan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara apabila di Indonesia. Memberi penundaan operasi roket Falcon 9 milik SpaceX dan memerintahkan investigasi lebih lanjut setelah insiden yang terjadi pada pagi hari itu.
Penundaan ini menjadi yang kedua setelah roket ditunda sebelumnya karena cuaca buruk. Hal ini berdampak pada penerbangan kru SpaceX mendatang, termasuk satu penerbangan pribadi dan satu untuk NASA.
Kronologi Roket Terbakar
Roket awalnya berhasil meluncur dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral dan mengantarkan 21 satelit internet Starlink ke orbit. Namun pada tahap pendorong pertama, roket jatuh dan terbakar sesaat setelah mendarat di laut. Ini merupakan peluncuran ke-23 dari roket pendorong ini, sebuah rekor untuk penggunaan ulang roket pendorong oleh SpaceX.
FAA menyatakan bahwa SpaceX harus memberikan laporan temuan investigasi dan melakukan tindakan perbaikan kepada FAA, sebelum melanjutkan operasi Falcon 9. Membuat SpaceX membatalkan peluncuran satelit Starlink dari California untuk fokus mendapatkan persetujuan dari FAA.
Tanggapan SpaceX
Jon Edwards, wakil presiden SpaceX menyatakan bahwa SpaceX sedang bekerja secepat mungkin untuk menemukan penyebab kegagalan operasi ini. Dia mengatakan bahwa kehilangan pendorong merupakan kehilangan bagi tim mereka, namun hal seperti ini jarang terjadi.
Selain penerbangan luar angkasa pribadi yang menunggu lepas landas dari Kennedy Space Center di Florida, SpaceX juga dijadwalkan meluncurkan sepasang astronot untuk NASA akhir bulan depan. Dua kursi akan disediakan untuk dua astronot yang diluncurkan pada bulan Juni menggunakan kapsul Starliner milik Boeing, yang dinilai tidak aman oleh NASA untuk kembali ke Bumi.