Ini Cara Mendeteksi Gambar Hasil AI, Biar Ga Kena Tipu!
Malanginspirasi.com — Seiring perkembangan teknologi, gambar-gambar hasil AI semakin realistis dan sulit dibedakan dari yang asli. Website seperti Midjourney atau DALL-E memungkinkan siapapun mendapatkan gambar buatan sesuai keinginan.
Namun, menurut Siwei Lyu, profesor Ilmu Komputer di University at Buffalo, manusia memiliki insting alami yang dapat membantu mendeteksi gambar palsu.
Lyu dan timnya,kini sedang mengembangkan AI untuk mendeteksi gambar buatan yang mengadopsi cara manusia melakukannya.
1. Perhatikan Gambar Secara Seksama
Manusia hanya butuh 13 milidetik untuk memproses gambar. Namun, tidak cukup untuk memastikan apakah gambar tersebut asli atau hasil AI.
Ketika ada yang tampak janggal pada gambar, perhatikan kembali gambar secara seksama. Menurut Lyu, saat melihat gambar yang janggal, kita sebaiknya berhenti sejenak dan memeriksa apakah ada keanehan sebelum menyebarkannya.
2. Cari “Keanehan”
AI menghasilkan suatu gambar berdasarkan ribuan foto asli. Tapi tak menutupi AI sering luput dalam detail penting. Hal ini menyebabkan “keanehan” atau kesalahan pada gambar.
Misalnya, pada video deepfake, karakter seringkali tidak berkedip. Ini bisa saja terjadi karena AI menggunakan referensi gambar dengan mata terbuka.
Selain itu, perhatikan hal-hal kecil seperti jumlah jari yang terlalu banyak, rambut yang tampak aneh, atau bayangan dan cahaya yang tidak konsisten.
3. Perhatikan Mata dan Tangan
AI seringkali kesulitan menghasilkan gambar mata dan tangan yang realistis. AI sering menambahkan bayangan aneh pada pupil mata.
Begitu juga dengan refleksi cahaya pada mata yang tidak selaras antara kedua mata. Sedangkan bagian tangan, AI sering menghasilkan jari “tambahan” atau panjangnya tidak proporsional.
4. Bayangan dan Cahaya yang Tidak Konsisten
Sayangnya, AI tidak bisa menerapkan hukum fisika gravitasi dan cahaya. Pada gambar hasil AI, bayangan dan cahaya sering kali muncul di tempat yang tidak semestinya.
Misalnya, kalung pada gambar hasil AI bisa terlihat melayang di udara. Atau mungkin pantulan bayangan yang tidak sesuai dengan arah cahaya.
5. Gunakan Google Lens
Meskipun kita bisa mengandalkan insting alamiah, Hany Farid, seorang profesor di University of California, Berkeley, menyarankan untuk selalu curiga akan media digital yang kita temui.
Salah satu alat yang dapat digunakan adalah fitur pencarian gambar Google Lens. Google Lens memungkinkan kita mengetahui sumber asli sebuah gambar.
Kesimpulan
Gambar hasil AI semakin canggih, tapi manusia dilengkapi kemampuan alami untuk mendeteksi keanehan dalam gambar.
Dengan memperhatikan detail seperti mata, tangan, bayangan, serta menggunakan alat pendeteksi gambar, kita bisa mengurangi resiko tertipu oleh gambar palsu.
Menumbuhkan kecurigaan dan selalu periksa keaslian gambar sebelum mempercayainya adalah langkah penting dalam mengatasi masalah gambar palsu hasil AI.