Ilmuwan Cina Ubah Daun Teratai Jadi Generator Listrik
Malanginspirasi.com — Ilmuwan Cina berhasil mengembangkan sebuah generator energi dengan memanfaatkan proses transpirasi daun teratai untuk menghasilkan listrik. Penelitian ini membuka jalan bagi teknologi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Cara Kerja Generator Transpirasi Daun Teratai
Transpirasi adalah proses alami di mana air bergerak dari akar tumbuhan menuju daun dan kemudian menguap. Proses ini menyimpan potensi energi laten yang jarang dimanfaatkan.
Dengan menggunakan metode hidrovoltai, tim dari Fujian Agriculture and Forestry University berhasil mengubah daun teratai menjadi sumber energi berkelanjutan yang dapat menghasilkan listrik secara konsisten.
Prototipe yang dikembangkan oleh para peneliti ini memungkinkan energi transpirasi diambil langsung dari daun teratai hidup.
Dalam eksperimennya, teknologi ini berhasil digunakan untuk menghidupkan perangkat kecil.
Tim peneliti memperkirakan jika teknologi ini diterapkan secara global dapat menghasilkan 67,5 terawatt listrik per tahun.
Manfaat dan Keunggulan Energi Transpirasi Daun Teratai
Menurut laporan dari South China Morning Post (SCMP), metode ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan teknologi pembangkit listrik lainnya, seperti keberlanjutan, ramah lingkungan, dan biaya murah.
Teknologi ini juga tidak bergantung pada kubangan air yang besar seperti sungai atau bendungan, sehingga bisa untuk diterapkan di daerah terpencil dan lahan persawahan.
Keunggulan lainnya berupa peralatan yang digunakan lebih sederhana, biaya produksi yang lebih rendah, serta potensi besar untuk diaplikasikan di berbagai tempat tanpa infrastruktur yang rumit.
Hal ini menjadikan generator berbasis transpirasi sebagai solusi energi potensial bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau listrik.
Tantangan dan Potensi Komersialisasi Generator Daun Teratai
Meski teknologi ini menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi sebelum dapat digunakan secara luas.
Efisiensi mengubah energi dari satu daun masih perlu ditingkatkan, serta pengumpulan dan penyimpanan energi perlu dioptimalkan. Tantangan lainnya adalah memperluas aplikasi teknologi ini ke berbagai skenario penggunaan.
Peneliti juga menggarisbawahi, bahwa jaringan listrik berbasis tumbuhan dapat dibuat dengan menghubungkan beberapa tanaman sekaligus. Skenario ini berpotensi meningkatkan produksi energi secara masif dan signifikan.
Teknologi ini bahkan berkemungkinan bisa digunakan melalui jaringan listrik pintar, Internet of Things dan sensor jarak jauh.
Kesimpulan
Temuan baru ini, memiliki potensi besar menjadi sumber energi alternatif yang hemat biaya dan berkelanjutan. Sumber energi berupa daun teratai juga bisa ditemukan hampir di seluruh dunia.
Memungkinkan akan peningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan kesempatan bagi semua orang mengingat listrik merupakan kebutuhan primer saat ini.