Cina Ciptakan Baterai Mars dengan Daya dari Atmosfer

Cina Ciptakan Baterai Mars dengan Daya dari Atmosfer
Ilustrasi Cina ciptakan baterai Mars dengan menggunakan atmosfer sebagai sumber daya. (Sumber: freepik.com)

Malanginspirasi.com — Cina terus mengukir sejarah dalam eksplorasi ruang angkasa, kali ini dengan menciptakan baterai Mars yang mampu menghasilkan daya dari atmosfer planet tersebut. Baterai ini dirancang khusus untuk bertahan dalam kondisi ekstrim Mars dan dapat beroperasi selama berbulan-bulan. Terobosan ini akan menjadi salah satu kunci dalam misi eksplorasi dan kolonisasi Mars di masa depan.

Mengapa Baterai Mars Penting?

Eksplorasi planet Mars menuntut perencanaan yang matang terkait sumber daya. Dengan kondisi atmosfer dan iklim Mars yang keras, mendapatkan energi yang stabil menjadi tantangan utama. Baterai Mars menawarkan solusi dengan memanfaatkan atmosfer Mars untuk menghasilkan energi.

Mars memiliki komposisi atmosfer yang dominan oleh karbon dioksida (95,32%), nitrogen (2,7%), argon (1,6%), serta sedikit oksigen dan karbon monoksida. Baterai ini memanfaatkan gas-gas tersebut untuk menghasilkan daya melalui reaksi kimia selama proses pengosongan daya (discharge).

Bagaimana Baterai Mars Bekerja?

Baterai Mars ini bekerja serupa dengan sel bahan bakar. Baterai tidak menyimpan energi seperti baterai konvensional, tetapi menghasilkan listrik dengan terus bereaksi dengan bahan kimia selama bahan bakar tersedia. 

Dalam proses ini, gas di atmosfer Mars berfungsi sebagai bahan bakarnya. Saat baterai digunakan, elektrode bereaksi dengan gas di Mars, menghasilkan reaksi kimia yang menciptakan listrik.

Keunggulan lainnya, baterai ini bisa diisi ulang menggunakan energi surya yang dihasilkan dari permukaan Mars, memungkinkan penggunaan yang berkelanjutan. 

Dengan demikian, baterai ini sangat ideal untuk misi jangka panjang di planet tersebut, bahkan di lingkungan yang penuh tantangan.

Bertahan di Suhu Ekstrim Mars

Mars dikenal memiliki fluktuasi suhu yang ekstrim, dengan perbedaan sekitar 60°C antara siang dan malam. Baterai ini mampu beroperasi dalam suhu yang sangat rendah, bahkan pada titik beku 0°C. 

Dalam uji coba yang mensimulasikan kondisi Mars, baterai tersebut mampu bertahan hingga 1.375 jam dalam siklus pengisian dan pengosongan daya. Setara dengan dua bulan waktu Mars.

Selain itu, baterai ini memiliki kerapatan energi 373,9 Wh/kg pada suhu nol derajat, menjadikannya salah satu teknologi baterai paling efisien yang pernah dikembangkan untuk kondisi luar angkasa.

Desain Inovatif untuk Efisiensi Maksimal

Para peneliti dari University of Science and Technology of Cina mengembangkan baterai ini dengan mengoptimalkan desain untuk meningkatkan efisiensi. Baterai ini menggunakan struktur sel terlipat yang memungkinkan area permukaan lebih besar untuk berinteraksi dengan atmosfer. 

Mereka juga meningkatkan ukuran sel baterai hingga 4 cm² untuk meningkatkan kapasitas energi, mencapai densitas energi hingga 765 Wh/kg dan 630 Wh/l.

Inovasi ini sangat penting untuk memungkinkan penggunaan sumber daya lokal di Mars, yang mengurangi kebutuhan pengiriman material dari Bumi dan memungkinkan misi jangka panjang dengan biaya lebih rendah.

Kesimpulan

Penemuan baterai Mars ini membuka jalan bagi eksplorasi Mars yang lebih efisien dan berkelanjutan. Mampu menghasilkan daya dari atmosfer dan bertahan dalam kondisi suhu yang sangat dingin menjadikannya terobosan penting bagi misi jangka panjang di planet merah. 

Dengan teknologi ini, manusia semakin dekat menuju impian “membumikan” Mars, dengan sumber daya energi yang cukup dan efisien untuk menopang kehidupan di luar bumi.

Tinggalkan Komentar