Gara-Gara Musik Video ‘Feather’ Milik Sabrina Carpenter, Seorang Pendeta Dipecat

Gara-Gara Musik Video ‘Feather’ Milik Sabrina Carpenter, Seorang Pendeta Dipecat
MV Sabrina Carpenter dengan latar belakang gereja yang akhirnya berbuntut panjang.

Malanginspirasi.com – Musik Video milik Sabrina Carpenter bertajuk ‘Feather’, menimbulkan kontroversi. Seorang pendeta di Williamsburg, Brooklyn, AS, dikabarkan telah dicopot dari tugasnya  pasca mengizinkan sang artis syuting dalam gerejanya.

Menurut Associated Press yang dikutip pada Jumat (22/11/2024), sang pendeta, Monsignor Jamie Gigantiello kehilangan jabatannya sejak Senin (18/11/2024) kemarin, setelah penyelidikan gereja menemukan bukti lain tentang salah kelola pada tempat peribadah tersebut.

Sedangkan laman Billboard pada Jumat (22/11/2024) memberitakan Pihak Keuskupan Katolik Roma Brooklyn, Bishop Robert Brennan telah mengeluarkan maklumat diberhentikannya pendeta Gigantiello dari peran pengawasan pastoral atau pemerintahan’.

Hal ini dilakukan pasca ditemukannya bukti bahwa ia telah melakukan transaksi tak sah kepada seorang mantan pembantu utama di pemerintahan Walikota New York City Eric Adams, yang kini juga tengah diselidiki atas dugaan korupsi tersbut.

Penyelidikan dimulai setelah muncul kemarahan terkait video musik Feather milik Carpenter, yang menampilkan adegan berdarah di Paroki Our Lady of Mount Carmel-Annunciation, Williamsburg. Dalam video tersebut, sang pelantun ‘Please Please Please’ tersebut terlihat tengah melakukan adegan balas dendam kepada banyak pria yang mengganggunya.

Hingga pada MV tersebut menampilkan, sang penyanyi dengan pakaian mini dress berwana hitam lengkap dengan kerudung bahkan ia juga berpose pada benda-benda religius di sekitar altar Gereja. Bukan hanya itu saja, dalam video ini ditemukan sebuah peti mati yang bertuliskan ‘RIP B-ch’.

Karena musik video ‘Feather’ yang dirilis pada 2022 silam inilah yang mengakibatkan pencopotan mandat Gigantiello.

Brennan juga mengungkapkan ia gagal mematuhi kebijakan keuskupan terkait pengambilan gambar properti gereja yang mengharuskan melibatkan tinjauan terhadap naskah dan adegan.

Akibat hal ini, Gigantiello meminta maaf melalui unggahan Facebook Gereja. Ia menjelaskan maksud menyetujui pengambilan video itu adalah untuk mempererat hubungan antara gereja dan seniman muda di komunitas tersebut.

Namun, ia juga mengklaim bahwa adegan akhir dari video ‘Feather’ tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang disampaikan kepadanya saat Carpenter dan tim meminta izin.

Sementara itu, Sabrina Carpenter mulai angkat bicara tentang permasalahan ini, dalam wawancara ekslusifnya di Variety. Sang pelantun membela diri dan berdalih bahwa ia dan timnya telah mendapatkan izin penuh dari sang pendeta.

Lagu ‘Feather’ milik Sabrina Carpenter ini memang menjadi lagu hits sejak perilisannya di tahun 2022 lalu. Bahkan single ini memiliki makna tentang hubungan toxic dan perasaan lega setelah berhasil lepas dari semua red flag mantan kekasih.

Meskipun namanya ikut terseret dalam kasus kontroversial ini, Sabrina Carpenter ini nampaknya tak gentar dan memilih acuh. Bahkan dalam konsernya pun ia masih tetap menikmatinya.

Tinggalkan Komentar