Terganggu Suara Berisik Ayam di Lingkungan Tempat Tinggal, Warga Ajukan Petisi Keberatan

Terganggu Suara Ayam di Lingkungan Tempat Tinggal, Warga Ajukan Petisi Keberatan

Malanginspirasi.com – Warga di sebuah desa kecil di Inggris mengeluhkan suara berisik dari ayam-ayam liar di dekat tempat tinggal mereka. Suara gaduh dari sekitar 100 ayam itu bahkan membuat warga sulit beristirahat di malam hari. Karena itu, mereka bersepakat untuk mengajukan petisi ke Dewan Paroki setempat.

Warga di Common Road Snettisham, Norfolk, mengatakan ayam-ayam itu sering merusak kebun mereka. Kawanan unggas itu juga membuat kegaduhan tak kenal waktu, termasuk di malam hari. Sehingga warga di sekitar terpaksa menggunakan earplugs atau penutup telinga agar bisa beristirahat.

Tak tahan lagi, sebagian warga kemudian mengajukan petisi keberatan ke Dewan Paroki Snettisham. Mereka meminta dewan untuk mengusir ayam-ayam itu dari lingkungan tempat tinggal mereka. Namun petisi itu juga tak lantas disetujui semua warga. Ada yang ingin ayam-ayam itu tetap bebas berkeliaran.

Meski menampung keluhan warga, tapi dewan menyatakan saat ini belum ada rencana untuk mengambil tindakan spesifik terkait suara berisik yang ditimbulkan akibat ulah ayam-ayam liar tersebut.

“Kami belum bisa ‘mengusir’ atau memindahkan ayam-ayam itu,” tulis Dewan Paroki Snettisham di situs resminya.

“Kami mencari masukan spesialis dari berbagai sumber, hanya satu di antaranya adalah Fresh Start for Hens. Kami telah meminta saran dari lembaga ini karena mereka ahli dalam kebutuhan, perilaku, kesehatan, dan kesejahteraan ayam,” terang situs tersebut.

Dewan akan mengundang kedua belah pihak yang berselisih tentang masalah ayam-ayam yang menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan warga. Mereka diundang untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan dan mencari jalan keluar yang bisa diterima kedua pihak.

Dewan Paroki menyatakan baru bisa mengambil keputusan setelah mendapatkan seluruh informasi yang dibutuhkan.

Rebecca Chilvers, warga setempat dan pendukung keberadaan ayam-ayam itu, mengatakan desa yang mereka tempati sudah beberapa dekade menjadi ‘rumah’ bagi kawanan unggas tersebut.

:Mereka (ayam-ayam liar) sudah lama menjadi bagian dari desa ini,” katanya dikutip dari media lokal.

Tinggalkan Komentar