Kurang Tidur Memicu Kanker, Jangan Sering Begadang!
Malanginspirasi.com — Kurang tidur tidak hanya menyebabkan rasa lelah dan penurunan produktivitas saja. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penelitian yang mengemukakan akibat kekurangan tidur terhadap kesehatan. Dari penyakit jantung, diabetes, depresi, hingga yang terakhir memicu kanker.
Studi yang dipublikasikan di jurnal American Cancer Society menemukan bahwa, orang yang tidur kurang dari 6 jam/hari memiliki resiko terkena kanker 41% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur antara 6-8 jam.
Bahkan, tidak meluangkan waktu untuk tidur siang setidaknya satu jam dapat meningkatkan resiko kanker sebanyak 60%.
Tidur berperan penting dalam proses perbaikan sel DNA. Ketika tidur terganggu, terjadi penumpukan mutasi genetik yang meningkatkan resiko perkembangan kanker.
Selain itu, kekurangan tidur dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Sehingga metabolisme tubuh kurang efektif dalam mendeteksi dan menghancurkan sel-sel kanker.
Jenis Kanker yang Disebabkan oleh Kurang Tidur
Gangguan ritme sirkadian dan penurunan kadar melatonin ketika kurang tidur menjadi penyebab utama. Berikut adalah beberapa jenis kanker yang berkaitan dengan kurang tidur:
- Kanker Payudara
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dan gangguan ritme sirkadian dapat meningkatkan risiko kanker payudara, terutama pada wanita yang bekerja shift malam. Ritme sirkadian akan terganggu oleh paparan cahaya pada malam hari. Menurunkan produksi melatonin, hormon yang memiliki sifat antioksidan dan antikanker. Melatonin membantu mengatur siklus tidur dan berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.
- Kanker Usus Besar (Kolorektal)
Gangguan tidur dapat menyebabkan peradangan kronis dan gangguan pada proses perbaikan DNA, yang dapat memicu mutasi genetik dan pertumbuhan tumor di usus besar.
- Kanker Ovarium
Seperti kanker payudara, penurunan kadar melatonin dan gangguan ritme sirkadian dapat memperburuk risiko kanker ovarium. Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi yang memicu pertumbuhan sel kanker di ovarium.
- Kanker Prostat
Produksi melatonin akan berkurang saat badan terkena paparan cahaya pada malam. Kurangnya melatonin dapat mempercepat perkembangan sel kanker di kelenjar prostat.
- Kanker Hati dan Paru-Paru
Gangguan tidur menyebabkan peningkatan stres oksidatif dan peradangan kronis, yang berkontribusi pada kerusakan jaringan dan meningkatkan resiko perkembangan kanker.
Apakah Mengganti Tidur Saat Libur Bisa Membantu?
Banyak orang yang berharap dapat “menebus” waktu tidur yang berkurang saat hari kerja pada hari libur. Sayangnya, strategi ini tidak efektif dan bisa berdampak negatif pada kesehatan.
- Ritme Sirkadian dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian. Sebuah siklus biologis 24 jam yang mengatur berbagai fungsi penting seperti pola tidur-bangun, suhu tubuh, dan pelepasan hormon. Ritme ini dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti cahaya dan aktivitas. Tidur pada waktu yang tidak konsisten dapat mengganggu ritme sirkadian ini.
- Mengganggu Proses Biologis Tubuh
Ritme sirkadian mengatur proses biologis, termasuk proses perbaikan sel yang terjadi saat tidur. Ketika pola tidur tidak konsisten, tubuh kehilangan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan dan detoksifikasi sel.
- Resiko Tidur Berlebihan
Tidur terlalu lama di hari libur, misalnya lebih dari 9-10 jam per malam, juga dapat menyebabkan perasaan lesu, gangguan metabolisme, dan depresi. Tidur berlebihan juga mengganggu ritme sirkadian dan membuat kesulitan untuk kembali ke pola tidur yang sehat saat hari kerja dimulai.