Bahaya Radiasi Smartphone Omongan Belaka? Ini Penjelasan Ahli
Malanginspirasi.com — Seiring dengan smartphone yang kini menunjang kegiatan sehari-hari, timbul pembicaraan mengenai bahaya paparan radiasi. kekhawatiran tersebut muncul karena beberapa penelitian mengaitkan penggunaan ponsel dengan kanker. Lalu, apakah kita perlu khawatir?
Apa Itu Radiasi Smartphone?
Menurut para ahli, meskipun smartphone memang memancarkan radiasi, tidak semua radiasi bersifat berbahaya.
Smartphone, seperti perangkat lain menggunakan gelombang energi elektromagnetik (seperti Wi-Fi, radio, atau GPS) untuk mengirimkan data ke menara terdekat.
Namun, jenis radiasi yang dihasilkan oleh smartphone tergolong radiasi non-ionisasi. Menurut Dr. Emily Caffrey, seorang asisten profesor di bidang fisika kesehatan, radiasi ini tidak cukup kuat untuk merusak DNA manusia, sehingga tidak menyebabkan kanker.
Dr. Gayle Woloschak, seorang profesor radiologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine, menambahkan bahwa radiasi dari smartphone tidak memiliki efek merusak seperti radiasi ionisasi pada sinar-X dan bom atom. Yang mana bisa memisahkan elektron dari atom dan merusak DNA.
Kekhawatiran Atas Radiasi Smartphone
Meski sebagian besar ahli dan lembaga kesehatan seperti FDA dan WHO menyatakan tidak ada bukti konkret bahwa radiasi smartphone berbahaya, beberapa studi masih memicu kekhawatiran.
Misalnya, sebuah studi pada tahun 2010 menemukan hubungan tipis antara intensitas penggunaan ponsel dengan jenis tumor otak tertentu.
Namun, studi tersebut memiliki banyak kelemahan, termasuk opini subjektif durasi mereka menggunakan ponsel selama bertahun-tahun.
Sebagian besar ahli setuju bahwa, studi yang meneliti hubungan antara smartphone dan kanker tidak memiliki korelasi langsung di antara keduanya. Banyak faktor penyebab lain, seperti polusi udara, kebiasaan merokok, dan gaya hidup tidak sehat yang berkontribusi terhadap risiko kanker.
Tetap Aman dengan Smartphone
Seiring dengan perkembangan ponsel, radiasi yang dipancarkan oleh model terbaru semakin berkurang. Dr. Woloschak menjelaskan bahwa jaringan 5G tidak lebih berbahaya dibandingkan jaringan 4G, meskipun dapat mengirim data dengan lebih cepat.
Federal Communications Commission (FCC) dan otoritas internasional lainnya juga menetapkan batasan radiasi yang ketat untuk smartphone baru.
Misalnya, otoritas Prancis baru-baru ini meminta Apple untuk menurunkan level radiasi pada iPhone 12. Apple pun merespons dengan memperbarui perangkat lunaknya agar sesuai dengan batas yang diizinkan.
Meskipun begitu, batasan radiasi ini dibuat berdasarkan asumsi teoritis bahwa radiasi tersebut bisa meningkatkan suhu tubuh. Namun, menurut Dr. Woloschak, radiasi dari ponsel tidak akan cukup untuk menyebabkan efek kesehatan serius seperti luka bakar atau demam.