Waspada! Overdosis Paracetamol Bisa Mematikan, Ini Gejalanya
Malanginspirasi.com — Overdosis paracetamol sering terjadi, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Paracetamol adalah obat yang umum digunakan untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam, tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, cair, dan larutan. Jika dikonsumsi berlebihan, paracetamol dapat menyebabkan gagal hati, yang bisa berakibat fatal.
Saat overdosis, jumlah senyawa toksik yang dihasilkan dalam hati (NAPQI) meningkat, sementara kadar glutathione yang bertugas menetralkannya tidak mencukupi. Akibatnya, NAPQI menumpuk dan menyebabkan kerusakan pada hati.
Mengapa Orang Mengalami Overdosis Paracetamol?
Overdosis paracetamol dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk upaya bunuh diri, percobaan untuk melukai diri sendiri, atau ketidaksengajaan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan overdosis meliputi:
- Mengonsumsi paracetamol dalam dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan.
- Menggunakan obat-obatan lain yang mengandung paracetamol secara bersamaan.
- Anak-anak tertarik dengan rasa sirup paracetamol.
- Orang lanjut usia atau mereka dengan gangguan penglihatan yang tidak sengaja mengonsumsi obat dalam jumlah yang salah.
Penting untuk diketahui bahwa batas maksimal konsumsi paracetamol dalam 24 jam adalah delapan tablet 500 mg. Kelebihan dosis, bahkan jika tidak disengaja, dapat menyebabkan kerusakan hati.
Mengapa Paracetamol?
Paracetamol mudah didapatkan di toko-toko dan tersedia di hampir setiap rumah tangga. Untuk mengurangi resiko overdosis, pemerintah telah membatasi jumlah pembelian paracetamol dalam satu kesempatan dan mengharuskan penggunaan kemasan blister untuk menyulitkan akses dalam jumlah besar.
Gejala Overdosis Paracetamol
Gejala awal overdosis mungkin tidak terlihat dalam 24 jam pertama. Berikut adalah beberapa tanda yang bisa muncul:
- Mual dan muntah beberapa jam setelah konsumsi.
- Nyeri di bawah tulang rusuk bagian kanan, menunjukkan adanya masalah hati.
- Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice).
- Kebingungan dan disorientasi (ensefalopati).
- Penurunan produksi urine dan kemungkinan gagal ginjal.
- Hipoglikemia (gula darah rendah).
- Peningkatan kadar asam dalam darah, menyebabkan pernapasan lebih cepat.
Dalam beberapa kasus, overdosis paracetamol terdeteksi ketika keluarga atau pengasuh menemukan kemasan obat kosong atau catatan bunuh diri.
Tes Overdosis Paracetamol di Rumah Sakit
Di rumah sakit, tenaga medis akan melakukan tes lengkap yang mencakup:
- Jumlah obat yang dikonsumsi dan waktu overdosis terjadi.
- Bentuk obat (tablet, cair, kaplet, atau larutan).
- Konsumsi obat lain yang mungkin terjadi bersamaan.
- Apakah ada konsumsi alkohol atau tidak.
Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan, meskipun pada tahap awal mungkin tidak menunjukkan kelainan. Jika kerusakan hati telah terjadi, gejalanya akan lebih jelas, termasuk jaundice dan ensefalopati.