Gentle Parenting, Orang Tua Tak Boleh Hukum Anak?

Ilustrasi gentle parenting pada anak. (Sumber: freepik.com)

Malanginspirasi.com — Gentle parenting menjadi salah satu pola asuh yang sedang populer, terutama di kalangan orang tua milenial. Pola asuh ini menekankan pada pengasuhan yang penuh empati, kelembutan, dan tanpa hukuman fisik atau verbal. 

Banyak orang tua yang tertarik dengan metode ini karena alasan baik bagi kesehatan mental anak. Namun, apakah berarti orang tua sama sekali tidak diperbolehkan menghukum anak?

Apa Itu Gentle Parenting?

Gentle parenting bukan hanya sekedar pola asuh yang tidak menghukum anak. Melainkan pendekatan kepada anak melalui memahami dan merespons kebutuhan emosional mereka. 

Pola asuh ini berfokus pada membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak, melalui komunikasi yang terbuka, menghargai perasaan anak, dan memberi mereka ruang untuk mengekspresikan emosi. 

Dalam pola asuh ini, orang tua berperan sebagai pembimbing yang membantu anak mengenali dan mengelola emosinya.

Pengemuka gentle parenting, Sarah Ockwell-Smith, mendeskripsikan pendekatan ini sebagai “perilaku” dan “pola pikir” yang berpusat pada perasaan anak. Hal ini berbeda dengan pola asuh tradisional yang sering kali menggunakan hukuman sebagai alat disiplin.

Mengapa Tidak Ada Hukuman?

Menurut penelitian, gentle parenting bertujuan untuk menghindari hukuman fisik atau verbal. Sering kali hukuman memberikan dampak negatif pada anak, seperti perasaan takut, rendah diri, bahkan kebencian pada orang tua. 

Sebagai gantinya, orang tua menggunakan pendekatan disiplin positif, yaitu dengan mengarahkan perilaku anak melalui diskusi, contoh positif, dan solusi yang membangun.

Sebagai contoh, ketika anak berperilaku buruk, orang tua cenderung mencoba memahami penyebab perilaku tersebut, lalu membantu anak mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih sehat. 

Orang tua mungkin mengatakan, “Ibu/Ayah tau kamu marah, yuk kita cari cara supaya bisa lebih tenang,” dibandingkan memberikan hukuman seperti hukuman berdiri atau membentak.

Tantangan Bagi Orang Tua

Menerapkan gentle parenting tidak selalu mudah, dan penelitian menunjukkan bahwa banyak orang tua yang merasa kewalahan. Dalam sebuah studi, sekitar 40% orang tua yang menerapkan pola asuh ini mengaku sering merasa lelah, kehabisan energi, dan ragu akan pilihan dalam mendidik anak.

Tantangan lain yang sering dihadapi adalah kekurangan dukungan. Pola asuh ini belum sepenuhnya dipahami atau diterima oleh masyarakat luas, termasuk keluarga besar yang mungkin lebih familiar dengan pola asuh tradisional. 

Ini membuat anak berkemungkinan bingung akan perbedaan kondisi dalam keluarga inti terhadap keluarga lainnya. Selain itu orang tua menjadi kesulitan dalam mempertahankan konsistensi pola asuhnya.

Tinggalkan Komentar