SLB Al-Fir Ma’unah, Membangun Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus

Malanginspirasi.com – Sejak didirikan pada Oktober 2018, SLB Al-Fir Ma’unah terus berkomitmen membekali anak berkebutuhan khusus dengan keterampilan yang mendukung kemandirian mereka. Sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan Acintya Sekar Putih dan dipimpin oleh Kepala Sekolah Evi Yuli Hastuti, S.Psi., S.Pd.

SLB Al-Fir Ma’unah hadir sebagai respons atas minimnya akses pendidikan berbasis keterampilan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Yayasan Acintya Sekar Putih, yang diketuai Heru Noviyandri, turut berperan besar dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah ini.

Visi sekolah ini adalah “Terwujudnya pendidikan luar biasa yang mandiri, berketerampilan, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.”

Visi tersebut diterjemahkan dalam indikator ketercapaian, antara lain:

  1. Peserta didik mampu mandiri dan mengembangkan potensinya sesuai kemampuan.
  2. Peserta didik memiliki keterampilan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
  3. Peserta didik berkarakter sebagai insan yang bertakwa dan bertanggung jawab pada Tuhan YME.

Misi sekolah mencakup:

  1. Menciptakan individu yang mandiri.
  2. Mengembangkan inovasi keterampilan baru.
  3. Membekali peserta didik dengan keterampilan sesuai bakat dan minat.
  4. Membangun nilai-nilai budaya luhur.
  5. Menjalin kerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha untuk membuka peluang kerja bagi lulusan.

Untuk mewujudkannya, SLB Al-Fir Ma’unah menekankan pembelajaran berbasis praktik dengan porsi 80 persen keterampilan dan 20 persen materi akademik.

Para pendidk dengan telaten mengajari anak berkebutuhan khusus di SLB Al-Fir Ma’unah. (Musthofa)

Salah satu target utama adalah siswa mampu memahami konsep dasar keuangan, seperti mengenali nominal uang dan melakukan operasi matematika sederhana.

“Anak anak SLB minimal harus tahu namanya sendiri, nama orang tua, alamat dan mengenal nominal uang rupiah. Dan mengetahui penjumlahan serta pengurangan mengenai uang tersebut. itu sudah maksimal”, ujar pria berusia 49 tahun ini.

Guru-guru di SLB ini, yang seluruhnya merupakan lulusan sarjana, melakukan asesmen mingguan guna menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa.

Fasilitas sekolah dirancang untuk menunjang pelatihan keterampilan, meskipun masih terbatas karena sekolah belum memiliki bangunan sendiri dan harus mengontrak rumah warga di Perumnas Jabung, Kabupaten Malang.

Berbagai kegiatan ekstrakurikuler juga diberikan, termasuk tata kecantikan, boga, kriya kayu, tari, pramuka, dan bulu tangkis.

Sejumlah prestasi telah diraih siswa SLB ini, seperti juara ketiga O2SN cabang atletik lempar turbo, juara ketiga atletik lari 100 meter, serta juara ketiga LKSN Kriya Kayu pada 2021 dan 2023.

SLB Al-Fir Ma’unah di Desa Kemantren, Jabung, Kabupaten Malang. (Musthofa)

Berharap Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat pengajar dan siswa tak pernah surut.

Heru Noviyandri berharap semakin banyak dukungan dari pemerintah dan masyarakat, baik dalam bentuk bantuan fasilitas maupun kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

“Kami ingin masyarakat lebih terbuka terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus. Memaksakan mereka bersekolah di sekolah umum bisa meningkatkan resiko perundungan,” tegas Heru.

Suasana kelas pada saat kegiatan belajar mengajar. (Musthofa)

Di sisi lain, tantangan tak membuat SLB ini patah semangat.

“Meskipun tantangannya besar, semangat guru dan siswa di SLB Al-Fir Ma’unah tidak pernah surut. Kami terus berusaha memanusiakan manusia, memberikan mereka pendidikan, keterampilan, dan masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Dengan semangat inklusi dan pendidikan berbasis keterampilan, SLB Al-Fir Ma’unah terus berupaya menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *