Seni Mural Canvas “Sayang Anak” , Filosofi Singa Yang Mendalam
Malanginspirasi.com – Kegiatan mural yang dilaksanakan di Malang Creative Center (MCC), dengan tema “sayang anak” divisualisasikan melalui gambar seekor singa bersama anaknya. Filosofi dari lukisan ini cukup mendalam.
Seperti halnya kehidupan singa, di mana yang berburu adalah sang ibu, sementara sang ayah berperan mendidik anak-anaknya, mural ini juga mencerminkan peran kasih sayang dan tanggung jawab dalam keluarga.Lukisan mural ini dibuat dengan teknik pen brush yang biasanya digunakan untuk melukis motor Harley. Teknik ini memerlukan keterampilan khusus karena alatnya terhubung dengan kompresor untuk memberikan hasil yang halus dan tegas pada setiap goresannya.
Meski begitu, proses pengerjaan mural semacam ini memerlukan waktu yang bervariasi. Untuk hasil yang sederhana, bisa diselesaikan dalam waktu sekitar dua hari. Namun, jika menginginkan detail yang lebih sempurna, bisa memakan waktu hingga satu minggu.
Beberapa karya yang memiliki momen atau makna khusus dari pelukisnya tidak diperjualbelikan. “Kalau karyanya berkesan, biasanya tidak dijual karena ada nilai pribadi di dalamnya,” ujar Dharmaji
Acara ini juga menjadi ruang kolaborasi antar seniman di Malang. Salah seorang seniman mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam kegiatan ini. “Kami bangga dan berterima kasih kepada MCC yang memperhatikan para seniman di Malang. Malang ini punya ribuan seniman dari berbagai cabang seni, dari seni musik, lukis, hingga patung. Acara seperti ini sangat penting karena bisa menjadi sarana komunikasi antar-seniman,” Tambahnya.
Ia juga berharap agar ada lebih banyak lagi acara serupa dengan skala lebih besar yang bisa mengundang seniman dari luar Jawa. Menurutnya, dengan adanya kolaborasi yang lebih luas, seniman bisa menambah pengetahuan, jaringan, dan relasi yang bermanfaat.
“Di sini juga ada pemula yang baru belajar seni, seperti anak-anak SMP dan seniman yang sudah lama. Kegiatan ini penting agar semua seniman, dari yang muda hingga senior, bisa mendapat tempat,” lanjutnya.
Sebagai bentuk perhatian lebih, ia juga berencana untuk berkolaborasi dengan Bambang Sukun untuk bersilaturahmi dengan para seniman senior di Malang, yang mungkin belum mengenal MCC. Karena Gedung ini sangat sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik dan seharusnya bisa menjadi tempat untuk berkumpulnya para seniman.
Mengenai apakah karya mural di acara ini akan dijual, dharmaji menjelaskan, “Sebagian karya mungkin akan dijual, namun ada juga yang menjadi koleksi pribadi saya. Kalau ingin membeli, bisa memesan karya yang mirip dengan ini, tapi mungkin dengan momen yang berbeda.”
Acara ini menjadi momentum bagi seniman Malang untuk terus berkarya dan berharap ke depannya akan ada lebih banyak dukungan untuk para seniman dari berbagai disiplin