Malanginspirasi.com – Viral Walid series ‘Bidaah’ masih ramai diperbincangkan. Dilansir melalui YouTube @Hirotada Radifan, ternyata series asal Malaysia ini diadaptasi dari kisah nyata yang ditulis dan diproduseri Erma Fatimah. Artis dan sutradara yang telah malang-melintang di dunia film ini mengaku ia juga sempat terjerumus dalam aliran sesat.
Sama seperti alur cerita dalam kisah viral Walid Bidaah, ternyata banyak oknum-oknum seperti Walid di dunia nyata yang kerap menggunakan agama untuk memanipulasi korbannya.
Erma tidak menyebut nama aliran sesat yang pernah ia ikuti. Namun sama seperti kisah viral Walid Bidaah, ada anak di bawah umur yang dilecehkan di aliran tersebut. Bahkan bukan hanya satu tapi korbannya banyak. Padahal, awalnya semuanya tampak lurus dan sesuai dengan apa yang dipelajarinya dalam Islam selama ini.
Erma pun menyebut tujuannya saat membuat kisah viral Walid Bidaah adalah membuka wawasan penonton agar lebih waspada saat memilih pondok. Jadi untuk para orang tua tidak lepas tangan setelah mengirim anaknya ke pesantren. Tetapi terus memonitor perkembangan buah hati. Sehingga mereka tidak menjadi korban kejahatan maupun ajaran sesat.
Di Malaysia sendiri ada kisah nyata tentang aliran sesat yang sempat buat geger warga setempat. Bernama Kerajaan Langit, aliran ini punya tujuan untuk menyatukan manusia tanpa melihat ras maupun agama.
Anggotanya pun telah mencapai puluhan ribu, yang terdiri dari artis, politisi, orang biasa, hingga tokoh agama. Pengikutnya juga tersebar di Malaysia Singapura, India, Inggris, dan Afrika.
Kerajaan Langit didirikan Arifin Muhammad atau akrab dipanggil Ayah Pin. Ia lahir di Malaysia, 22 Juni 1941. Ia punya 4 istri dan 21 orang anak. Kondisi ini mirip seperti Walid dalam series Bidaah yang juga punya 4 istri.
Awalnya, untuk menghidupi keluarga besarnya ia mencari nafkah dengan berdagang. Namun di tahun 1970 ia menjadi pemimpin agama.
Terinspirasi Menantu
Semua ini karena Ayah Pin terinspirasi dari menantunya yang menyebarkan ajaran sesat. Melihat menantunya begitu dihormati dan punya pengikut yang setia, ia pun akhirnya membuat alirannya sendiri.
Diberitakan ia punya kompleks keagamaan di tanah seluas 24 ribu meter pesegi. Namun kompleks besar 33 bangunan ini baru berdiri di pertengahan 1980-an.
Semua biaya pembangunan ini tentu berasal dari pengikutnya yang setia.

Sama seperti kebanyakan aliran sesat, Ayah Pin mengaku bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Semua kekuatan ini ia peroleh karena ia mengaku Tuhan dari semua agama.
Tak hanya itu, cerita dari mulut ke mulut juga menyebarkan kalau Ayah Pin bisa menundukkan binatang buas, menghilang, tidak terlihat, tembus pandang, hingga menghabisi orang dengan pikirannya.
Melihat semua ini, pemerintah Malaysia pun menetapkan Kerajaan Langit sebagai bid’ah dan ajaran sesat. Karena aliran ini punya simbol-simbol yang aneh.
Seperti teko raksasa yang bisa menampung air sedalam 6 meter sebagai lambang kemurnian air dan cinta dari surga. Di tempat ini pula diyakini sebagai tempat Tuhan untuk mandi.
Kemudia vas biru raksasa yang diyakini punya air suci. Dimana para pengikut baru wajib minum air dari teko tersebut untuk mengusir hal-hal jahat.
Terakhir ada payung raksasa sebagai simbol untuk melindungi dan meminta pertolongan. Simbol-simbol ini pun dianggap objek penyembahan yang sesat.
Ayah Pin kemudian sempat ditangkap dan dipenjara selama 11 bulan. Pemerintah setempat lalu memerintahkab agar kompleks peribadatan ini untuk dihancurkan. Namun tentu saja Ayah Pin dan pengikutnya menolak.
Namun di pertengahan 2005 ada kelompok bertopeng yang mengirim bom ke kompleks sesat ini. Ayah Pin kemudian kabur ke Thailand dan meninggal di tahun 2016.
Aliran Sesat Lain
Kemudian juga ada Global Ikhwan Service and Bussines Holding (GISB HOLDING). Gedung GISB HOLDING ini sempat viral di September 2024 lalu karena digerebek polisi.

Hal ini karena ada banyak laporan kekerasan dan pelecehan pada ratusan anak di tempat pengasuhan aliran ini. Sebelumnya sudah ada laporan sejak tahun 2011, tapi baru diusut di tahun lalu setelah viral.
Para guru dan pengurus pondok tersebut pun ditangkap. Melalui hasil pemeriksaan, 95% anak-anak di tempat pengasuhan ini telah mengalami kekerasan. Para korban adalah anak dari para jamaah sesat yang ditampung di tempat pengasuhan.
Itulah kisah nyata mirip kisah viral Walid Bidaah.