52 Juta Ton Limbah Plastik Global, Indonesia Penyumbang Ketiga
Malanginspirasi.com — Sebuah studi terbaru dari University of Leeds mengungkapkan bahwa sekitar 52 juta ton limbah plastik dihasilkan setiap tahun di seluruh dunia.
Studi ini, yang menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk memodelkan pengelolaan limbah di 50.702 kota di seluruh dunia. Penemuan ini menjadi salah satu alat dengan akurasi tinggi dalam mengukur polusi plastik dunia.
Jumlah limbah ini cukup untuk membuat 17 tumpukan limbah dengan tinggi 50 meter di atas area Borobudur. Atau bayangkan sebuah gunung sampah setinggi Monas menjulang di tengah kota.
Limbah yang Tidak Terkumpul di TPA Menjadi Penyebab Utama
Studi ini menemukan bahwa limbah yang tidak terdistribusi ke TPA menjadi sumber polusi plastik terbesar di dunia yang menyumbang lebih dari ⅔ limbah plastik global.
Sekitar 15% populasi dunia atau 1,2 miliar orang tidak memiliki akses ke TPA yang memadai. Mereka terpaksa untuk “mengolah” sampah mereka sendiri melalui membuangnya ke aliran air atau membakarnya.
Menurut Dr. Costas Velis, pembakaran plastik mungkin cara tepat untuk “menghilangkan” sampah. Namun, pembakaran plastik terbuka dapat menyebabkan kerusakan kesehatan manusia, seperti gangguan perkembangan saraf, reproduksi, cacat lahir, dan penyebaran polusi lingkungan yang lebih luas.
Negara-negara belahan utara menyadari membuang sampah sembarang menjadi sumber utama emisi. Namun, negara-negara belahan selatan menjadi penyumbang utama limbah dari langkah kurang tepat pembuangan sampah.
Indonesia Penyumbang Ketiga Limbah Plastik Dunia
Asia Selatan memiliki emisi polusi plastik tertinggi di dunia, dengan India menjadi penyumbang terbesar. Negara ini menghasilkan sekitar 9,3 juta ton limbah plastik setiap tahun, setara dengan sekitar ⅕ dari total limbah plastik dunia.
Nigeria berada di posisi kedua dengan 3,5 juta ton per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 3,4 juta ton.
Cina, yang sebelumnya menjadi penyumbang polusi plastik terbesar turun pada posisi keempat. Penurunan kontribusi Cina menunjukkan kemajuan signifikan dalam menerapkan tempat pembuangan yang terkendali.