Studi: Plastik Hitam pada Peralatan Dapur dan Mainan Berbahaya!
Malanginspirasi.com — Plastik hitam yang digunakan pada peralatan dapur, mainan, dan wadah makanan kini dikaitkan dengan zat kimia berbahaya, termasuk flame retardants (bahan penghambat api) yang dilarang. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa bahan kimia ini berasal dari limbah elektronik saat plastik didaur ulang. Kemudian digunakan kembali menjadi bahan pembuatan peralatan dapur dan mainan.
Menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal Chemosphere, produk plastik hitam seperti peralatan dapur dan wadah makanan mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Salah satu penemuan mengejutkan ada pada mainan anak. Mainan tersebut mengandung hingga 22.800 bagian per juta (ppm) flame retardants, hampir 3% dari total beratnya.
Dampak Kesehatan dari Plastik Hitam Berbahaya
Studi ini juga menemukan bahwa plastik hitam mengandung bahan kimia seperti decabromodiphenyl ether (decaBDE) memicu kanker dan gangguan perkembangan anak. Meskipun bahan ini telah dilarang penggunaannya, tapi masih ditemukan dalam produk plastik hitam.
Produk konsumen seperti baki makanan hitam mengandung 11.900 ppm decaBDE, melebihi batas yang ditetapkan sebesar 10 ppm.
Flame retardants seperti decaBDE telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk kanker, gangguan endokrin, masalah perkembangan janin dan anak, serta toksisitas sistem reproduksi dan kekebalan.
Sebuah penelitian April 2024 menunjukkan bahwa orang dengan kadar PBDE tertinggi dalam darah memiliki kemungkinan 300% lebih besar untuk meninggal akibat kanker dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar terendah.
Flame Retardants dalam Peralatan Dapur dan Mainan Anak
Peralatan dapur berbahan plastik hitam, seperti spatula dan sendok berlubang, juga ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya. Penelitian memperkirakan seseorang dapat terpapar rata-rata 34,7 ppm decaBDE setiap hari hanya dari peralatan dapur ini.
Linda Birnbaum, seorang ahli toksikologi, menyarankan agar masyarakat menghindari penggunaan plastik hitam untuk bahan kontak makanan dan mainan anak karena risiko paparan zat kimia berbahaya ini.
Bahaya dari Limbah Elektronik yang Daur Ulang
Flame retardants umumnya digunakan dalam produk elektronik seperti televisi, smartphone, dan komputer untuk mencegah kebakaran. Namun, masalah muncul ketika plastik dari limbah elektronik yang mengandung bahan kimia ini didaur ulang dan digunakan kembali dalam produk konsumen seperti peralatan dapur dan mainan anak.
Dr. Leonardo Trasande, seorang profesor di NYU Langone Health, menegaskan bahwa flame retardants bersifat toksik dan dapat terakumulasi di dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada tingkat paparan aman dari bahan kimia ini.
Cara Mengurangi Risiko Paparan Flame Retardants
Para ahli memberikan beberapa langkah untuk mengurangi risiko paparan bahan kimia berbahaya dari plastik hitam:
- Gantilah peralatan dapur plastik dengan alternatif berbahan stainless steel atau produk tanpa plastik.
- Hindari penggunaan wadah plastik hitam untuk menyimpan makanan. Terutama saat memanaskan makanan di dalam microwave, karena panas dapat mempercepat pelepasan bahan kimia ke dalam makanan.
- Bersihkan rumah secara rutin dengan mengepel, membersihkan debu, dan menyedot debu untuk mengurangi akumulasi debu yang mengandung bahan kimia berbahaya.
- Sering cuci tangan, terutama sebelum makan, untuk mengurangi paparan melalui debu atau kontak langsung dengan produk yang terkontaminasi.
Kesimpulan
Meskipun kita sebagai konsumen dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan bahan kimia. Namun penting adanya pembatasan penggunaan bahan berbahaya dalam daur ulang plastik.